Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPPU Jatuhkan Denda Rp15 miliar ke TikTok Imbas Telat Lapor Akuisisi Tokopedia
Advertisement . Scroll to see content

Investor Asing Heran Start-Up Lokal Belum IPO

Kamis, 11 Januari 2018 - 12:10:00 WIB
Investor Asing Heran Start-Up Lokal Belum IPO
Ilustrasi (Foto: Tokopedia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Sejumlah investor asing asal Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam wadah METal International mengaku sangat tertarik untuk berinvestasi di pasar modal Tanah Air, terutama di perusahaan-perusahaan start-up berbasis teknologi.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) Alpino Kianjaya mengatakan, kumpulan investor asing yang fokus di sektor media, hiburan, dan teknologi itu menyayangkan perusahaan-perusahaan start-up lokal belum melantai di bursa. Padahal, otoritas bursa telah menyiapkan IDX Incubator untuk membantu mereka melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

"Mereka berminat pada Tokopedia, Traveloka, tiket.com, Go-Jek semacam itu. Mereka juga ingin tahu kenapa mereka tidak listed di BEI. Padahal perusahaan-perusahaan tersebut sangat berpotensi," kata Alpino seusai pembukaan perdagangan bursa di Gedung BEI Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Menurut Alpino, penggunaan internet di Indonesia melonjak drastis sejak maraknya produk smartphone, sehingga potensi perusahaan start-up yang berbasis teknologi sangat besar. Ke depan, apalagi dunia bisnis mengarah pada serba digital. Selain itu, investor asing itu juga tertarik dengan perusahaan terkait perjalanan dan liburan.

"Mereka tertarik pada perusahaan-perusahaan yang listed di Indonesia ada yang IT-based company, start-up, dan paling tertarik ke industri travel karena mereka tahu di Indonesia dengan penduduk yang sangat besar berpotensi untuk mereka travel sangat besar," tuturnya.

Alpino menambahkan, pasar modal di Indonesia juga semakin menarik karena berinvestasi di sini tidak membutuhkan modal yang besar seperti di AS.

"Bagi mereka kan dananya sangat banyak, jadi untuk investasi di Indonesia sangat murah bagi mereka harga saham di Indonesia lebih murah," ucapnya.

Dia juga mendorong agar investas asing menanamkan modalnya di pasar modal Tanah Air melalui perusahaan-perusahaan sekuritas joint-venture yang memiliki cabang di indonesia.

"Kami sampaikan sangat mudah membuka account di sana, contohnya Morgan Stanley ada perwakilan perusahaan sekuritas di Indonesia, berarti mereka buka rekening di sana dan trade saham di Indonesia melalui perusahaan sekuritas joint-venture yang ada di Indonesia. Mereka baru dengar dan ternyata gampang untuk invest," kata dia.

BEI, kata Alpino, juga mendorong agar perusahaan-perusahaan start-up melantai di bursa. Pasalnya, banyak sekali investor, termasuk investor asing yang tertarik untuk menanamkan duitnya di perusahaan semacam start-up yang berprospek cerah. Dengan begitu, perusahaan start-up juga bisa cepat berkembang karena memperoleh pendanaan yang besar dari pasar modal.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut