Jadi Kawasan dengan Pertumbuhan Ekonomi Tercepat, ASEAN Berisiko Besar Terpapar Dampak Perubahan Iklim
GLASGOW, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ASEAN merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang bergerak cepat. Namun di sisi lain, ASEAN juga menjadi kawasan yang memiliki risiko besar terpapar dampak perubahan iklim.
"Jika upaya mewujudkan ekonomi hijau tidak tercapai, maka pertumbuhan ekonomi yang bergerak cepat tetap akan sia-sia karena dikalahkan oleh cepatnya dampak climate change," ujar Sri Mulyani, dalam reels di akun Instagram resminya, @smindrawati, disela-sela KTT COP26, di Glasgow, Skotlandia, Rabu(3/11/2021).
Dia menyebutkan, dalam forum ADB High-Level Event COP26 Financing Green Recovery for a Low-Carbon and Climate-Resilient Southeast Asia: Announcement of Support for ASEAN Green Recovery Platform tersebut, isu ekonomi hijau menjadi pembahasan utama.
Menurut Menku, salah satu poin penting yang dibahas dalam forum ADB High-Level Event COP26 tersebut, adalah mengenai pembiayaan untuk mempercepat transisi energi menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
"Oleh karena itu, Indonesia menyambut baik inisiatif Asian Development Bank (ADB) dalam mengembangkan ASEAN Catalytic Green Finance Facility (ACGF) untuk mengkatalisasi pembiayaan hijau," ujar Sri Mulyani.
Dia mengungkapkan, Indonesia sendiri telah menetapkan Peraturan Presiden mengenai instrumen nilai ekonomi karbon yang akan mengatur mekanisme karbon. Selain itu, Energi Transition Mechanism (ETM) yang diinisiasi Indonesia dan ADB juga diharapkan dapat mendukung proses transisi energi yang lebih cepat.
"Saya berharap ACGF dapat menjadi kekuatan ASEAN untuk mempercepat upaya pemulihan ekonomi dari pandemi dan isu perubahan iklim menuju pemulihan hijau," tutur Sri Mulyani.
Editor: Jeanny Aipassa