Jaga Pasokan dan Harga, Cadangan Pangan Pemerintah Minimal 5 Persen dari Kebutuhan Nasional
JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi menyebut cadangan pangan pemerintah (CPP) minimal harus 5 persen dari total kebutuhan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan.
Arief menuturkan, stok level masing-masing komoditas pangan strategis yang menjadi CPP berdasarkan Perpres 125 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, idealnya berkisar 5-10 persen dari kebutuhan nasional.
Sebagai contoh, untuk komoditas beras, kebutuhan beras tahunan sekitar 31,2 juta ton, yang berarti untuk stok beras yang dimiliki pemerintah minimal sejumlah 1,5 juta ton. Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Bulog mencapai 1,6 juta ton.
Dia menjelaskan, penguatan cadangan pangan pemerintah merupakan langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Pemenuhan stok beras ini harus diprioritaskan berasal dari produksi dari dalam negeri," ujar Arief dalam keterangan resminya," ucap Arief dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, untuk meningkatkan produksi pangan pihaknya tengah mengupayakan berbagai langkah strategis antara lain dengan memastikan ketersediaan sumber daya air melalui pompanisasi dengan targe 1 juta hektare.
Pompanisasi merupakan pendistribusian air dari sungai melalui pemasangan pompa dan pipa untuk irigasi sawah, yang menjadi solusi untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.
Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan 61 waduk dengan potensi melayani irigasi mencapai 393.000 hektare lahan.
Editor: Aditya Pratama