Jaga Produksi Minyak, Pemerintah Negosiasi Chevron Tetap di Blok Rokan hingga 2021
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah bernegosiasi dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) terkait pengelolaan minyak di Blok Rokan yang akan habis pada Agustus 2021. Langkah ini untuk menjaga produksi ladang minyak utama Indonesia tersebut tidak turun saat transisi diambil alih Pertamina.
"Kami belajar dari kasus (Blok) Mahakam, saat itu Pertamina ambil alih dari Total, dan ketika diambilalih, produksinya turun drastis. Nah, kami berusaha hal itu tidak terjadi di (Blok) Rokan dengan cara nego dengan Chevron. Kami sudah hampir mencapai kesepakatan di mana Chevron bisa terus investasi sampai Agustus 2021," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) Purbaya Yudhi Sadewa dilansir Rabu (10/6/2020).
Purbaya menjelaskan dalam negosiasi tersebut, Chevron bisa terus berinvestasi untuk menjaga produksi minyak dengan penggantian biaya oleh pemerintah. "Chevron bisa drilling dan cost-nya di-cover pemerintah dalam bentuk cost recovery. Yang penting kita jaga level produksinya jangan sampai turun," katanya.
Purbaya menuturkan pihaknya telah menggelar rapat intensif dengan pihak-pihak terkait, termasuk Kementerian ESDM dan SKK Migas. Dia juga menyebutkan keputusan soal transisi Blok Rokan akan diputuskan Kamis (11/6/2020) dalam rapat tingkat menteri.
"Kita ingin begitu, kita tanda tangan surat perjanjian dengan Chevron, dia bisa mengoperasikan dua-tiga rig dan terus meningkat sampai lima rig hingga Agustus 2021. Sehingga produksi di sana tidak turun terlalu dalam dan ketika Pertamina ambil alih, produksinya bisa ditingkatkan," ujarnya.
Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia. Blok migas seluas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan dengan 3 lapangan di antaranya memiliki potensi minyak yang baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Blok Rokan sendiri telah beroperasi selama 68 tahun atau sejak 1952.
Sementara Chevron telah lebih dari 50 tahun mengelola Blok Rokan, dan mengebor lebih dari 100 lapangan minyak dan gas di Blok Rokan.
Editor: Dani M Dahwilani