Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bio Farma Siapkan 352 Klinik untuk Vaksinasi Gotong Royong
Advertisement . Scroll to see content

Jamaah Haji Harus Vaksin Bersertifikat WHO, Bos Bio Farma: Kita Butuh Diplomasi

Jumat, 21 Mei 2021 - 14:26:00 WIB
Jamaah Haji Harus Vaksin Bersertifikat WHO, Bos Bio Farma: Kita Butuh Diplomasi
Ilustrasi Ibadah Haji
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir, mengatakan Pemerintah Indonesia perlu melakukan diplomasi dengan otoritas Arab Saudi perihal perizinan ibadah haji bagi jamaah Tanah Air. 

Hal itu, terkait dengan izin kepada jamaah yang bisa menjalankan ibadah haji jika sudah mendapat vaksin Covid-19 bersertifikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara program vaksinasi nasional belum mengantongi syarat tersebut. 

"Kita butuh diplomasi dari goverment to goverment, agar ada kesepakatan bahwa vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat Indonesia itu juga berlaku bagi perizinan ibadah haji," ujar Honesti, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, dikutip Jumat (21/5/2021).

Bio Farma mencatat, selain vaksin AstraZeneca, jenis vaksin lain yang digunakan belum bisa menjadi syarat perjalanan ibadah haji dan umrah. Indonesia sendiri menggunakan vaksin Sinovac dalam program vaksinasi nasional. Padahal, Sinovac Biotech Ltd, selaku produsen farmasi asal China belum mengantongi sertifikasi WHO. 

"Memang belum satupun vaksin yang kita gunakan saat ini masuk kecuali AstraZeneca, yang vaksin dari Cina memang belum," kata Honesti. 

Meski begitu, WHO tengah memproses penetapan Sinovac agar memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Manajemen Bio Farma sendiri sudah mengkonfirmasi hal ini kepada Sinovac. Alhasil, tidak ada data apapun yang diminta WHO sebagai persyaratan persetujuan EUA. 

Sehingga, pemberian izin penggunaan darurat hanya tinggal menunggu waktu saja. Honesti memastikan, izin akan diperoleh Sinovac Biotech Ltd pada awal Juni 2021. 

"Mudah-mudahan mungkin awal Juni atau Minggu kedua Juni, Sinovac sudah mendapatkan EUA dari WHO. Sehingga nanti bisa menjadi dasar kita berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi, Sinovac, Sinopharm, dan semua vaksin yang digunakan di Indonesia layak untuk menjadi persyaratan," tutur dia. 

Saat ini, Sinopharm perusahaan farmasi lain asal China sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari WHO. Jenis vaksin Covid-19 ini merupakan kandidat vaksinasi nasional

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut