Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 365 Saham Melemah, IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke 8.372
Advertisement . Scroll to see content

Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed, IHSG Rawan Koreksi

Senin, 19 September 2022 - 16:56:00 WIB
Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed, IHSG Rawan Koreksi
Ilustrasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi menjelang pengumuman suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral AS, pada Rabu (21/9/2022). meski demikian, koreksi yang dialami IHSG diperkirakan terjadi dalam batas wajar. 

Pada perdagangan hari ini, Senin (19/9/2022), IHSG mengalami votalitas yang tinggi sepanjang perdagangan, ditutup naik 0,37 persen ke level 7.195. Indeks sempat menyentuh angka terendahnya di level 7.151.

Sementara pada penutupan sesi pertama siang tadi, IHSG ditutup menguat hanya 0,01 persen dengan delapan indeks sektoral berada di zona merah, dipimpin oleh sektor energi dan teknologi.

Founder GaleriSaham, Rio Rizaldi, mengatakan koreksi yang terjadi pada perdagangan hari ini masih dalam batas wajar. Hal ini dikarenakan para pelaku pasar masih menunggu keputusan The Fed dan Bank Indonesia terkait kenaikan suku bunga.

“Kalau indeks pada periode wait and see ini bisa bertahan di level 7.100 hingga 7.200, maka masih termasuk koreksi sementara bahkan cenderung naik,” kata Rio dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Senin (19/9/2022).

Menurut dia, para pelaku pasar lebih cenderung melihat ke depan atau looking forward dari dampak nasib suku bunga acuan yang ditetapkan baik oleh The Fed maupun Bank Indonesia. 

“Para investor lebih cenderung melihat, setelah kenaikan suku bunga nanti apa yang akan dilakukan para pengusaha, industri, dan lainnya,” ujar Rio.

Untuk investasi jangka pendek, Rio merekomendasikan empat saham yang bisa dicermati oleh investor antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang direkomendasikan buy on weakness pada rentang Rp8.300 hingga Rp8.875.

Dia juga merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di rentang Rp4.470 hingga Rp4.860. Aksi buy on weakness juga disarankan pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di rentang Rp9.075 hingga Rp9.975.

Terakhir, ia menyarankan investor untuk buy on weakness pada saham emiten pertambangan yakni, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) di rentang Rp1.745 hingga Rp2.030.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut