JIS Bakal Bangun Sekolah Bertaraf Internasional Pertama di IKN, Siap Terima Siswa Baru 2024
JAKARTA, iNews.id - Jakarta Intercultural School (JIS) bakal membangun sekolah bertaraf internasional pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN). Bahkan, JIS sudah siap untuk mulai menerima peserta didik baru pada tahun 2024.
Ketua Dewan Pengawas Yayasan JIS Phil Rickard mengatakan, melalui pembangunan sekolah bertaraf internasional ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas SDM Indonesia ke depannya. Hal itu menurutnya menjadi modal utama sebelum mencapai Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Dengan bekerja sama dengan Bina Karya, kami dapat menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan memelihara di IKN yang memenuhi standar global. Kemitraan kami akan mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia yang semakin saling terhubung,” ujar Rickard dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7/2023).
Meskipun begitu, Rickard menegaskan bahwa JIS bukanlah satu-satunya pilihan sekolah di IKN. Mereka pun sangat terbuka jika sekolah lain ingin menjalin kerja sama nantinya.
Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke P. Soebroto berharap dengan adanya pembangunan sekolah berstandar internasional ini bisa lebih meningkatkan keyakinan bagi para investor terkait visi misi Indonesia hingga tahun 2045.
“Semoga dengan adanya sekolah sebagus JIS di IKN, bisa menambah kepercayaan dari investor asing lainnya agar tertarik untuk investasi secara penuh di IKN,” ucap Boyke.
Seperti diketahui, pembangunan IKN diharapkan banyak menggunakan dana dari para investor. Hal itu bertujuan agar tidak menggangu kinerja fiskal pemerintah. Bahkan komposisi pendanaan ditargetkan hanya 30 persen yang menggunakan APBN, itu diperuntukkan membangun infrastruktur dasar.
Sedangkan, 70 persen lainnya menggunakan dana dari para investor, khususnya investasi-investasi yang menghasilkan keuntungan.
Pembangunannya pun dilakukan secara bertahap mulai 2022 lalu hingga tahun 2045 mendatang. Akan tetapi, pusat pemerintahan akan lebih dahulu dipindahkan pada tahun 2024 mendatang. Seiring dengan hal itu, maka status ibu kota Jakarta nantinya juga akan dicabut.
Editor: Aditya Pratama