Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Denny Indrayana Gabung Tim Kuasa Hukum Roy Suryo Cs di Kasus Fitnah Ijazah Jokowi
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Ajak Masyarakat Bersyukur Harga Beras di Indonesia Tidak Naik

Kamis, 07 Juli 2022 - 13:46:00 WIB
Jokowi Ajak Masyarakat Bersyukur Harga Beras di Indonesia Tidak Naik
Presiden Jokowi ajak masyarakat bersyukur harga beras di Indonesia tidak naik. Foto: Antara
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat bersyukur harga beras di Indonesia yang tidak naik di tengah gejolak rantai pasok pangan di dunia imbas perang Rusia dan Ukraina.

“Bayangkan, kita ini harus betul-betul bersyukur negara kita diberikan pangan yang harganya, beras utamanya, tidak naik. Harus kita syukuri betul,” kata Jokowi di puncak peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022, Medan, Sumatera Utara, dikutip dari Antara, Kamis (7/7/2022).

Jokowi menyebut, di tengah gejolak rantai pasok pangan dunia, Indonesia masih memiliki sumber produksi beras yang melimpah.

“Untungnya kita ini, Alhamdulillah rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik. Semoga tidak naik karena stoknya selalu ada dan sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi,” ujarnya.

Dia menuturkan, stok beras di pasar domestik selalu melimpah sehingga tidak memerlukan impor.

“Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi. Ini Menteri Pertanian hadir di sini, terima kasih Pak Menteri,” ucap Jokowi.

Meski demikian, dia mengingatkan semua pihak untuk selalu mewaspadai kondisi rantai pasok pangan dan energi saat ini. Itu terutama untuk komoditas gandum karena Indonesia merupakan importir gandum.

Pasokan gandum dari dua negara yang dilanda konflik, yakni Rusia dan Ukraina, terhambat. Padahal dua negara tersebut merupakan produsen besar untuk gandum di pasar dunia.

“Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mi, bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum itu 30-40 persen berada di negara itu, Ukraina, Rusia, Belarus, semua ada di situ,” tuturnya.

Bahkan, kata Jokowi, beberapa negara sudah mengalami kekurangan pangan dan kelaparan karena terhambatnya pasokan pangan akibat perang Ukraina dan Rusia.

“Bayangkan, berapa ratus juta orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia? dan sekarang ini sudah mulai karena barang itu tidak bisa keluar dari Ukraina, tidak bisa keluar dari Rusia,” ujar Jokowi.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut