Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : RI Akan Ekspor IndoVac ke Negara Ini usai Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Beri Nama Indovac untuk Vaksin Covid-19 Produksi BUMN

Senin, 22 Agustus 2022 - 13:14:00 WIB
Jokowi Beri Nama Indovac untuk Vaksin Covid-19 Produksi BUMN
Presiden Jokowi beri nama Indovac untuk vaksin Covid-19 produksi BUMN. (Foto: Ilustrasi vaksin/Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberi nama vaksin yang diproduksi BUMN, dengan sebutan Indovac (Indonesia vaccine) atau vaksin Indovac. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir.

Honesti mengatakan, vaksin tersebut berbasis rekombinan. Dalam proses pengembangan, Bio Farma bekerja sama dengan universitas di Amerika Serikat,  Baylor College of Medicine (BCM). 

"Kita lagi kembangkan vaksin Covid, sementara namanya vaksin BUMN, tapi sebulan yang lalu sudah dikasih nama presiden namanya Indovac, Indonesia vaccine," kata Honesti saat acara Ngopi BUMN, di Kementerian BUMN, Senin (22/8/2022). 

Terkait proses uji klinis fase tiga, dia mengungkapkan, akan segera rampung. Pada tahap ini, perseroan melibatkan 4.050 subjek usia 18 tahun ke atas. 

Saat ini, Bio Farma tengah melakukan registrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperoleh Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).

"Kita sudah hampir selesai, lagi registrasi di Badan POM. Hasilnya sih alhamdulilah kalau data," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bakal ada regulasi besar terkait penggunaan vaksin BUMN, termasuk akan diberikan secara gratis atau berbayar kepada masyarakat.

"Nah, kebijakan vaksin ini tentunya nanti didiskusikan di kalangan pemerintah, ada policy besarnya apakah gratis atau berbayar, saya tidak bisa menyatakan lebih awal, yang pasti vaksin ini adalah vaksin yang bisa kita pergunakan mandiri, tidak terus impor," tutur Erick.

Adapun vaksin BUMN yang menggunakan teknologi Subunit Protein Rekombinan atau protein Receptor Binding Domain (RBD) harus melalui perjalanan yang panjang sampai nantinya bisa digunakan.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut