Jokowi Bertemu Presiden UEA, Bahas Kerja Sama di 4 Sektor Ini

Dubai, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammad bin Zayed Al Nahyan (MBZ), di Leadership Paviliun, Expo City Dubai, pada Jumat (1/12/2023). 

Pertemuan itu, berlangsung di sela-sela kegiatan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-28 (COP28) yang diselenggarakan pada 30 November hingga 12 Desember 2023, di Expo City, Dubai.

Baca Juga

Purbaya: Hilangkan Kesan Kementerian Keuangan dan Komisi XI DPR Berantem

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada MBZ atas terselenggaranya COP28 dibawah presidensi UEA, dan memberi dukungan terkait inisiasi MBZ untuk mengatasi perubahan iklim di negara berkembang.

"Selamat atas terselenggaranya COP28. Indonesia siap mendukung terobosan yang diinisiasi Presidensi PEA untuk mengatasi perubahan iklim, khususnya bagi negara berkembang," kata Jokowi.

Baca Juga

Jokowi Beberkan Upaya Indonesia Turunkan Emisi Karbon dan Deforestasi di COP28

Kedua pemimpin negara kemudian membahas kerja sama di 4 sektor. Pertama, Jokowi dan MBZ membahas sektor minyak dan gas (migas), karena Indonesia mengimpor minyak terbesar dari UEA. 

"Indonesia berharap UEA dapat memberikan harga minyak yang lebih kompetitif bagi Indonesia," ungkap Jokowi.

Kedua, Jokowi dan MBZ membahas kerja sama investasi strategis Indonesia-UEA. Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan PEA dalam proyek PLTS 145 MW di Cirata, Jawa Barat, dan berharap dukungan serupa untuk merealisasikan sejumlah proyek strategis lainnya di Tanah Air.

Ketiga, Jokowi dan MBZ turut membahas kerja sama di bidang meteorologi dan geofisika. Indonesia mengharapkan dukungan PEA untuk meningkatkan teknologi early warning system sebagai antisipasi gempa dan tsunami.

"Saya juga menyambut baik disepakatinya MoU antara BMKG dan Pusat Nasional Meteorologi UEA," kata Presiden.

Keempat, kedua presiden juga membahas kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Presiden Jokowi menyebut bahwa Indonesia menyatakan komitmennya untuk mengirim tenaga profesional, terdidik, dan terlatih ke UEA. 

Terkait dengan itu, presiden juga meminta agar pemerintah UEA dapat memberikan jaminan perlindungan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Kami meminta akses TKI dibuka lebih luas, khususnya di sektor keuangan, energi terbarukan, dan industri pertahanan," tutur Jokowi.

Editor: Jeanny Aipassa