Jokowi: Insya Allah, Tahun Depan Kita Surplus Dagang dengan China
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap neraca perdagangan Indonesia dengan China pada tahun depan akan surplus.
Pada 2018, neraca perdagangan RI dengan China masih defisit 18,41 miliar dolar AS dan tahun lalu, Indonesia mencatat defisit perdagangan dengan China sebesar 7,86 miliar dolar AS. Sementara hingga Oktober 2021, neraca perdagangan RI dengan China defisit 1,5 miliar dolar AS.
"Yang dulu kita defisit, Insya Allah tahun depan kita sudah surplus dengan China," kata dia dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, Rabu (24/11/2021).
Adapun cara yang dilakukan adalah Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah, tapi produk setengah jadi atau jadi, sehingga memberi nilai tambah. Salah satu bahan mentah yang akan disetop untuk diekspor adalah nikel.
"Pada saat masih dibolehkan ekspor nikel, tiga atau empat tahun lalu masih berada di angka 1,1 miliar dolar AS. Tahun ini perkiraan saya nilai ekspor sudah meloncat ke angka 20 miliar dolar AS," ujarnya.
"Ini baru urusan nikel disetop, kalau nanti bauksit disetop, nilainya juga kurang lebih akan sama, kita akan melompat ke angka 20-30 miliar dolar AS," imbuhnya.
Tahun depan, pemerintah akan menyetop ekspor bauksit. Dia menegaskan, tidak boleh ada ekspor bahan-bahan mentah di masa mendatang.
"Tahun depannya lagi, hitung-hitungan bisa setop ekspor tembaga, tahun depannya lagi bisa setop ekspor timah. Kita ingin agar bahan-bahan mentah semuanya diekspor dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi," tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati