Jokowi ke Kepala Daerah: Kendalikan Inflasi hingga Minta Netral di Pilpres 2024
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah arahan kepada para penjabat kepala daerah se-Indonesia pada Senin (30/10/2023) di Istana Negara, Jakarta. Dalam arahannya, ia membahas dua hal, yakni inflasi dan netralitas jelang pemilihan presiden 2024.
Menurut Jokowi, kepala daerah harus memantau harga komoditas di pasaran. Hal itu bisa dilakukan dengan turun ke lapangan.
“Pantau harga riil di pasar, turun ke lapangan. Jika ada masalah, lakukan intervensi seperti tadi saya sampaikan, subsidi angkutan bisa dilakukan,” katanya.
Selain itu, Kepala Negara juga mendorong daerah mengalokasikan anggaran untuk stimulus ekonomi dan bantuan sosial kepada masyarakat. Menurutnya, pemberian bantuan tersebut akan sangat membantu masyarakat.
“Pemerintah kabupaten/kota memberikan 5 kg, rampung kalau bareng-bareng seperti itu, rakyat itu adem. Saya titip, yang dibeli produk dalam negeri, utamanya (produk) UMKM kita,” tutur dia.
Jokowi juga mengingatkan para penjabat kepala daerah untuk tetap waspada terhadap dampak dari fenomena super el nino. Meski di beberapa daerah hujan telah turun, tetapi potensi kebakaran juga harus tetap diantisipasi.
“(Kebakaran) masih kecil, segera selesaikan. Kalau kira-kira, diperkirakan tidak mampu menyelesaikan, segera sampaikan ke BNPB pusat. Hati-hati mengenai ini,” ujarnya.
Tak cuma itu, ia juga menyinggung masalah lamanya pelayanan perizinan investor di Indonesia. Padahal, menurutnya investasi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Gimana kita mau bersaing kalau (mengurus) izin masih berbulan-bulan, ke meja ini, meja ini, meja ini? Seperti itu yang Bapak, Ibu gubernur, bupati, wali kota (harus) selesaikan karena investasi itu rebutan. Semua negara sekarang ini kan rebutan,” tutur dia.
Selain itu, Presiden juga membahas terkait peran kepala daerah memasuki tahun politik 2024. Kepala Negara menegaskan agar para kepala daerah terus memberikan dukungan kepada KPUD dan Bawaslu tanpa melakukan intervensi apa pun, serta memastikan netralitas ASN terjaga.
“Saya minta jangan sampai memihak. Itu dilihat lho, hati-hati. Bapak, Ibu dilihat. Mudah sekali kelihatan Bapak, Ibu memihak atau enggak. Klik, sudah. Pastikan ASN itu netral,” kata Jokowi.
Editor: Puti Aini Yasmin