Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi ke Penerima LPDP: Mau Gaji di Sini Rendah atau Fasilitas Luar Negeri Lebih Enak, Pulang!

Rabu, 09 Agustus 2023 - 16:35:00 WIB
Jokowi ke Penerima LPDP: Mau Gaji di Sini Rendah atau Fasilitas Luar Negeri Lebih Enak, Pulang!
Jokowi ke Penerima LPDP: Mau Gaji di Sini Rendah atau Fasilitas Luar Negeri Lebih Enak, Pulang!
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh penerima beasiswa LPDP yang menimba ilmunya di luar negeri untuk pulang. Ajakan itu agar para penuntut ilmu bisa menerapkan ilmunya dan mengembangkan Tanah Air.

"Pulang! Pulang! Pulang! Setelah selesai studi, pulang, berkaryalah. Ilmu jangan diendapkan untuk diri sendiri. Pulang! Pulang! Pulang!" ujar Jokowi dalam acara Puncak Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Festival 2023 beberapa waktu lalu.

Bahkan, ajakan itu dikatakan eks Gubernur DKI Jakarta itu meski gaji di dalam negeri lebih rendah atau fasilitas lebih terjamin di luar negeri.

"Mungkin gaji di sini lebih rendah sedikit, tetap pulang! atau fasilitas di negara lain lebih enak, pulang!" tutur Jokowi.

Dia menambahkan Indonesia membutuhkan anak muda yang memiliki pikiran dan visi yang lebih baik. Ia menjelaskan, 13 tahun ke depan merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara yang mampu melompat menjadi negara maju atau justru tidak.

Ia pun berharap para penerima beasiswa LPDP bisa memajukan Indonesia bersama-sama. Sebab, ada banyak contoh negara yang tidak bisa memanfaatkan peluang tersebut hingga akhirnya tetap menjadi negara dengan status berkembang saja.

"Banyak contoh. Banyak negara latin pada era 1950-an, 1960-an dan 1970-an, yang sudah berstatus negara berkembang. Tapi, sampai sekarang mereka masih jadi negara berkembang, karena tidak bisa memanfaatkan peluang," kata dia.

Indonesia, kata Jokowi, pada 2030 mendatang akan menerima bonus demografi. Sebanyak 68 persen dari total penduduk berada di usia produktif dan hal ini penting untuk dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Ini terjadi sekali dalam sejarah. Bisa jadi peluang atau beban, bahkan bencana kalau kita tidak bisa mengelolanya dengan baik," ucapnya.

Menurut Jokowi, Indonesia mendapat peluang untuk menjadi negara maju jika mampu memanfaatkan waktu dalam 13 tahun ke depan. Karena itu, kepemimpinan nasional pada 2024, 2029 dan 2034 akan sangat menentukan negara ini menjadi negara maju atau tidak, menapak maju atau tidak.

"Karena itu, saya mengingatkan. Hati-hati di 2024 dalam memilih pemimpin. Kedaulatan ada di tangan rakyat," kata Jokowi.

Namun, Jokowi mengaku optimistis Indonesia akan menjadi negara maju. Hal itu karena melihat harapan yang dipegang oleh para alumni LPDP.

"Saya dibisiki pakar ekonomi dunia dari lembaga-lembaga keuangan dunia, bahwa Indonesia bisa menjadi 5 besar negara-negara dengan GDP tertinggi di dunia. Harapan itu ada di tangan-tangan saudara semua. Para alumni LPDP," tambahnya.

Terkait masa depan LPDP ke depan, Jokowi menyatakan lembaga ini memiliki kekuatan besar, karena didukung dana abadi sudah mencapai Rp139,1 triliun.

"Setiap tahun akan ditambah dari APBD. Satu tahun minimal bisa ditambah Rp20 triliun," tuturnya.
 
Jokowi menyatakan kunci kemajuan negara yang membuat Indonesia bisa bersaing dengan negara lain adalah sumber daya manusia. Untuk mengejar kemajuan karena dunia berubah cepat, negara memfasilitasi generasi muda untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi lewat LPDP.

Ke depan, Jokowi meminta menteri terkait dan LPDP menyiapkan grand design untuk 5-10 bahkan 25 tahun ke depan, terkait jurusan yang dibutuhkan di masa depan, hingga jumlah SDM. Desain itu nantinya akan menjadi visi negara.

"Kita yang kita butuhkan untuk maju itu jurusan apa saja. Jumlah SDM-nya berupa. Begitu juga dengan bidang penelitian apa saja yang harus dilakukan. Harus tepat sasaran dan tidak buang-buang anggaran," ucap Jokowi.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut