Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi: Kemandirian Industri Obat hingga Alat Kesehatan Masih Jadi Kelemahan Serius 

Senin, 16 Agustus 2021 - 10:26:00 WIB
Jokowi: Kemandirian Industri Obat hingga Alat Kesehatan Masih Jadi Kelemahan Serius 
Jokowi sebut kemandirian industri obat hingga alat kesehatan masih jadi kelemahan serius 
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia belum mencapai kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan. Namun pandemi Covid-19 telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin Merah
Putih, dan oksigen untuk kesehatan.

"Kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan masih menjadi kelemahan serius yang harus kita pecahkan. Tetapi, pandemi telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah-putih, dan juga oksigen untuk kesehatan," kata Jokowi dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan DPR/MPR, Senin (16/8/2021). 

Dia menuturkan, ketersediaan dan keterjangkauan harga obat akan terus dilakukan. Karena itu, Jokowi menegaskan, tidak ada toleransi sedikit pun terhadap siapa pun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan tersebut. 

Selain itu, pemerintah juga bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional. Namun, pada saat yang sama, Indonesia juga terus memperjuangkan kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua bangsa.

"Sebab, perang melawan Covid-19 tidak akan berhasil jika ketidakadilan akses terhadap vaksin masih terjadi. Melalui diplomasi vaksin ini, kita telah menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia berperan aktif untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial” tuturnya. 

Jokowi juga menyebut, kapasitas kelembagaan negara dalam merespons pandemi semakin terkonsolidasi dan bekerja semakin responsif. Itu karena, pandemi harus ditangani secara cepat dan terkonsolidasi, dengan merujuk kepada data, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Pemerintah juga memahami praktik demokrasi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik harus dijunjung tinggi.

"Kerja sama antarlembaga, serta kepemimpinan yang responsif dan konsolidatif, menjadi kunci dalam menangani pandemi," ucapnya. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut