Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Kesal Tol Cisumdawu Mandek gara-gara Prosedur yang Berbelit-belit

Selasa, 07 Juli 2020 - 12:45:00 WIB
Jokowi Kesal Tol Cisumdawu Mandek gara-gara Prosedur yang Berbelit-belit
Presiden Jokowi. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Jokowi meminta pengerjaan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) segera dipercepat. Dia ingin berbagai hambatan diselesaikan.

Presiden memperoleh informasi bahwa hambatan pengerjaan Tol Cisumdawu disebabkan pada masalah pembebasan lahan, terutama pengembalian dana talangan yang rumit akibat prosedur yang berbelit-belit.

“Coba nanti saya ingin dengar masalah ini dan ini agar segera diselesaikan terutama Kementerian ATR/BPN,” kata Presiden saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyoroti Kementerian ATR/BPN dan Kementerian Keuangan soal lambannya progres Tol Cisumdawu. Dia ingin berbagai aturan teknis disederhanakan.

“Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya.

Menurut Presiden, persoalan administrasi kerap menjadi masalah berulang-ulang. Pasalnya, masalah dituntaskan secara kasus per kasus, sehingga selalu muncul di kemudian hari.

“Penyelesaiannya secara kasus per kasus, tidak kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat. Sebetulnya solusinya itu,” ujarnya.

Presiden mengatakan, Tol Cisumdawu sangat strategis karena terintegrasi dengan Bandara Kertajati yang ada di Majalengka, Jawa Barat. Tol sepanjang 61,5 kilometer (km) ini dikerjakan oleh pemerintah dan badan usaha, PT Citra Karya Jabar Tol dengan nilai investasi Rp8,4 triliun.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut