Jokowi Minta Erick Thohir Carikan Partner Pelindo yang Punya Jaringan Luas

JAKARTA, iNews.id - Penggabungan atau merger PT Pelindo I-IV telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/10/2021). Dia pun meminta pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir membantu Holding BUMN Pelabuhan masuk dalam rantai pasok (supply chain) global.

Untuk mencapainya, menurut Jokowi, langkah awal yang dilakukan dengan mencari partner bisnis, yang memiliki jaringan bertaraf internasional. Dengan begitu, bisnis perseroan bisa terkoneksi dengan negara-negara lain di dunia. 

Baca Juga

Transaksi Business Matching UMKM Januari-Oktober 2025 Capai Rp2,17 Triliun

"Saya juga minta saat ini dipartnerkan. Carikan partner yang memiliki networking, yang memiliki jaringan yang luas. Hingga nanti terkoneksi dengan negara-negara lain. Artinya apa? Produk kita, barang kita bisa menjelajah ke mana-mana, masuk ke supply chain global, goal-nya ke sana," kata Jokowi. 

Sementara itu, Jokowi meyakini, merger Pelindo akan menekan biaya logistik. Pasalnya, biaya logistik di Indonesia masih tinggi atau berada di level 23 persen jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang berada di kisaran 12 persen. 

Baca Juga

Direksi dan Komisaris di 4 Subholding Pelindo Resmi Ditetapkan, Ada Politisi hingga Mantan Pejabat BNN

Keyakinan itu didasari atas penilaian jika Pelindo Group menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia untuk menyeimbangkan pasar di sektor kelautan, khususnya, menekan tingginya biaya logistik.