Jokowi Pamer Sukses Ambil Alih Freeport, Blok Rokan dan Mahakam dari Asing
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan keberhasilan mengambil alih proyek Freeport, Blok Rokan hingga Mahakam dari perusahaan asing. Hal itu disampaikan saat HUT PDIP ke-50 di JIExpo Kemayoran.
Jokowi mengatakan. kepemilikan saham mayoritas Freeport menjadi salah satu capaian yang besar. Pasalnya, selama 50 tahun lebih dikuasai oleh perusahaan Amerika Serikat, Freeport McMoran. Karena dimiliki asing, maka keuntungan bagi Indonesia hanya sedikit, padahal sumber daya alamnya milik Indonesia.
"Beberapa aset-aset besar yang kita miliki seperti Freeport yang sudah 50 tahun dimiliki Freeport-McMoran dari Amerika telah 3 tahun ini mayoritas kita telah miliki, yaitu 51,2 persen," kata Jokowi, Selasa (10/1/2023).
Keberhasilan itu meningkatkan pendapatan negara. Di samping itu, juga berdampak pada serapan tenaga kerja Indonesia, terutama masyarakat sekitar.
"Apa yang kita inginkan dari pengambilalihan ini adalah industrialisasi. Jangan sampai tambangnya ada di negara kita, Papua, smelternya, industrinya di Jepang, di Spanyol, kita enggak dapat apa-apa, pajak hanya dapat sedikit, royalti sedikit, deviden sedikit, lapangan kerja juga tidak dapat," tuturnya.
Dia mengungkapkan, pekerja di Freeport saat ini 98 persen warga negara Indonesia (WNI). Adapun pekerja asli Papua mencapai 41 persen.
Selain Freeport, keberhasilan pengambilalihan lainnya adalah Blok Rokan di Provinsi Riau, yang sudah 97 tahun dikelola PT Chevron Pasific Indonesia. Saat ini, Blok Rokan dikelola oleh Pertamina.
Di samping itu, Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur juga mengalami alih kelola. Blok migas yang selama 43 tahun dikelola perusahaan migas asal Prancis, Total E&P, kini sepenuhnya dikelola Pertamina. Bahkan Jokowi mengatakan ada tambahan sekitar 12.500 pekerja baru di sana, untuk meningkatkan produktivitasnya.
"Tapi pekerjaan besar kita bukan di situ. Pekerjaan besar yang ingin kita lakukan adalah bagaiman membangun sistem besar agar yang namanya nikel, bauksit, tembaga, timah, itu betul-betul semuanya bisa teringetrasi dan bisa memproduksi barang jadi atau setengah jadi, memberikan nilai tambah sebesar-besarnya, terutama lapangan kerja bagi rakyat," tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati