Jokowi Ungkap Biang Kerok Melonjaknya Harga Pangan
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penyebab utama melonjaknya harga pangan. Saat ini, harga pangan di dunia naik signifikan.
"Hampir di semua negara sekarang ini harga pangan naik sangat drastis sekali. Problem-nya adalah karena perubahan iklim, yang kedua adalah masalah pupuk," kata Jokowi saat meresmikan Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda di Kabupaten Aceh Utara, Jumat (10/2/2023).
Dia menjelaskan, masalah pupuk dipicu perang Rusia-Ukraina hingga saat ini. Pasalnya, kedua negara itu merupakan produsen pupuk terbesar di dunia.
"Karena perang di Ukraina. Karena produsen pupuk Rusia, produsen pupuk Ukraina itu sangat gede sekali dan itu mengguncangkan sisi pertanian hampir semua negara. Produksi produksivitas menjadi turun akhirnya output-nya berkurang, harga menjadi naik," tuturnya.
Dia mengungkapkan, kebutuhan pupuk di Indonesia mencapai 13,5 juta ton, namun baru terpenuhi 3,5 juta ton. Akibat kurangnya pasokan hingga membuat harga pupuk menjadi mahal, dia pun sering mendapat keluhan dari para petani.
"Dan itu saya rasakan akhir-akhir ini setiap saya ke desa, setiap saya masuk ke sawah ketemu petani, selalu yang disampaikan adalah ‘pak pupuk enggak ada, pak pupuk harga tinggi’," ujarnya.
"Kalau enggak ada, kalau suplainya turun, artinya harga pasti naik otomatis. Apalagi yang bersubsidi. Inilah problem besar kita yang harus kita atasi," imbuh Jokowi.
Di sisi lain, meski terjadi krisis pangan, Jokowi bersyukur Indonesia tidak terlalu berdampak. Menurutnya, harga pangan di pasar saat ini masih stabil.
"Alhamdulillah kita di sini tidak merasakan. Tadi saya cek ke pasar di Lhokseumawe, harga-harga stabil, saya lihat bawang merah baik. Di tempat lain, ada yang harganya Rp20.000 lebih mahal dari sini, tapi di sini baik, stabil. Beras baik, minyak goreng juga baik," ucap Jokowi.
Editor: Jujuk Ernawati