Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ciri-Ciri Saham Gorengan yang Perlu Diwaspadai Investor, Cek di Sini!
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Ungkap Proses Penambahan Saham Freeport: Negonya Alot Banget

Jumat, 11 Oktober 2024 - 20:20:00 WIB
Jokowi Ungkap Proses Penambahan Saham Freeport: Negonya Alot Banget
Presiden Jokowi menyebut bahwa negosiasi divestasi saham PT Freeport  Indonesia (PTFI) melalui MIND ID berlangsung alot. (Foto: screenshot)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa negosiasi divestasi saham PT Freeport  Indonesia (PTFI) melalui Holding BUMN Pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) berlangsung alot. Meski begitu, Jokowi memang berharap adanya penambahan saham meskipun jumlahnya belum diketahui hingga saat ini.

"Kita harapkan sekali lagi nanti tambah gatau berapa persen Ini masih negonya alot banget," ucap Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2024 yang dipantau secara virtual, Jumat (11/10/2024). 

Seperti diketahui, hingga saat ini MIND ID telah berhasil menguasai 51 persen saham Freeport. Pemerintah pun berencana menambah kepemilikannya hingga 61 persen. Hal ini telah disampaikan beberapa kali oleh Jokowi.

Adapun penambahan saham ini menyusul perpanjangan kontrak izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia setelah berakhir pada 2041 mendatang. Melalui aturan ini, pemerintah akan menambah porsi kepemilikan saham di PTFI sebanyak 10 persen sehingga total menjadi 61 persen.

Sebelumnya, Chairman of The Board & CEO Freeport-McMoRan Richard C Adkerson mengungkapkan bahwa tambang PTFI yang berada di kawasan mineral Grasberg, Papua, masih menyimpan banyak cadangan mineral. Bahkan, dia memperkirakan cadangan itu masih bisa diolah atau diproses lebih dari tahun 2041.

Hal itu lantaran tambang PTFI di lokasi tersebut masih belum sepenuhnya dilakukan eksplorasi. PTFI mencatat, cadangan yang ada saat ini bisa ditambang hingga 2052.

Bahkan Adkerson mengatakan bahwa untuk peluang jangka panjang, masih sangat besar karena terdapat sumber daya bijih yang potensial untuk dikembangkan mencapai 3 miliar ton. Berdasarkan cadangan itu maka potensi pendapatan bagi pemerintah bisa mencapai 80 miliar dolar AS hingga 2041.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut