Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bank KB Bukopin Pioneer Obligasi Sosial untuk Bank Sektor Swasta di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Juni 2018, Bank Bukopin Right Issue Rp2 Triliun

Selasa, 03 April 2018 - 10:59:00 WIB
Juni 2018, Bank Bukopin Right Issue Rp2 Triliun
Jajaran manajemen Bank Bukopin. (Foto: Koran Sindo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Bukopin Tbk (IDX: BBKP) berencana akan melakukan rights issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada Juni 2018. Dana yang diincar dari penerbitan saham baru tersebut mencapai Rp2 triliun.

“Sekarang proses masih berjalan. Dari perusahaan underwriting juga sedang melakukan penjajakan,” kata Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo saat konferensi pers Corporate Business Strategic 2018 di Jakarta, kemarin.

Eko berharap dana hasil rights issue ini dapat mendukung ekspansi bisnis Bank Bukopin sehingga menyebabkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bisa di atas 14%. Dia mengatakan, dalam proses rights issue ini sudah ada beberapa peminat dan standby buyer yang melirik saham Bukopin. Namun, pihaknya enggan menyebutkan entitas itu.

“Proses rights issue diharapkan selesai pada pertengahan tahun ini,” ujar dia.

Di sisi lain, kata Eko, Bank Bukopin menyiapkan tujuh strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja pada tahun 2018. Ketujuh strategi tersebut adalah peluncuran layanan Flexy Bill, peningkatan penyaluran pembiayaan properti, memacu promosi kartu kredit, memperkuat sinergi pembiayaan kendaraan bermotor, tabungan digital Wokee, program kredit personal, dan BNV Labs.

Eko pun optimistis tujuh strategi tersebut akan bisa meningkatkan daya saing Bank Bukopin dalam menghadapi kompetisi di era perbankan digital dan iklim bisnis perbankan yang telah memasuki era maturity .

“Salah satu program andalan kami adalah Flexy Bill. Ini merupakan fasilitas pembiayaan tagihan listrik yang diberikan kepada pelanggan PLN yang memenuhi persyaratan sesuai analisis kelayakan bank dan PLN sebagai Beneficiary (Penerima) pembayaran tagihan listrik tersebut,” katanya.

Adapun untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan properti, dia menuturkan, perseroan terus meningkatkan kerja sama dengan pengembang tahun ini. Dalam hal ini, Bank Bukopin telah bekerja sama dengan 93 developer, baik untuk segmen perorangan maupun perusahaan.

Direktur Bank Bukopin Adhi Brahmantya menambahkan, secara umum fokus bisnis perseroan tahun 2018 ini akan diarahkan pada 8 poin. Pertama, komposisi penyaluran kredit pada segmen debitur ritel dengan ATMR rendah.

Kedua, tingkat kualitas aset yang sehat melalui penyempurnaan proses bisnis dan independensi proses analisis risiko dan kelayakan kredit disertai percepatan penanganan kredit bermasalah. Ketiga, komposisi sumber dana lebih kuat pada segmen menengah guna mencapai customer base yang sehat.

“Keempat, pemasaran produk, baik kredit, dana, maupun layanan/fee based yang lebih seimbang dan profitable melalui kerja sama mitra strategis maupun upaya bundling,” ungkap dia.

Kelima, penguatan permodalan serta eksplorasi atas sumber dana masyarakat yang bersifat non-konvensional. Keenam, peningkatan kualitas pelayanan melalui simplifikasi proses bisnis maupun pengembangan perbankan digital. Ketujuh, laba yang terus meningkat secara sustainable” dan predictable. Kedelapan, rasio keuangan yang semakin baik dan kompetitif. (Kunthi Fahmar Sandy)

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut