KAI Commuter Pastikan Impor KRL dari China Telah Sesuai Spesifikasi Teknis
JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter memastikan pengadaan tiga rangkaian sarana KRL dari China dengan seri KCI-SFC120-V melalui tahapan-tahapan dan pembahasan teknis yang panjang, dan mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Belum lama ini KAI Commuter telah menandatangani Kontrak Kerja Sama Pengadaan Sarana KRL Baru antara dengan CRRC Sifang Co Ltd.
Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, KRL baru seri KCI-SFC120-V tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Pasalnya, KAI Commuter harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan terlebih dahulu ke DJKA.
"Proses ini dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis telah memenuhi syarat sesuai dengan prasarana perkeretaapian yang ada di Indonesia. Seluruh proses ini juga berlaku untuk semua pengadaan sarana KRL di KAI Commuter," ujar Anne dalam keterangannya, Jumat (2/2/2024).
Anne menambahkan, pada proses pengadaan KRL ini, pihaknya juga harus memastikan time delivery (ketepatan waktu) pengiriman agar pengguna Commuter Line dapat terlayani dengan baik.
"Ini juga menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, dimana kami harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan," tuturnya.
Dalam proses persiapan teknis, KAI Commuter terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL. Anne menyebut, setelah proposal resmi dari produsen KRL Jepang, J-TREC diterima KAI Commuter pada Oktober 2023 lalu, perusahaan tersebut menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya.
Selain terus melakukan komunikasi dengan J-TREC Jepang, KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan (Wojin dan Dawonsys) dan China (CRRC Cifang Qingdao) yang juga memproduksi kereta cepat Whoosh.
"Setelah menerima proposal dari keempat pihak tersebut, dari hasil pembahasan proses pengadaan Sarana KRL, CRRC Sifang dapat memenuhi spesifikasi teknis dan time delivery yang sesuai dengan persyaratan dan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya," ucapnya.
Selain itu juga, dari sisi reputasi dan rekam jejak, dia mengatakan bahwa CRRC Sifang sudah bekerja sama dengan 28 negara di dunia dalam menyediakan sarana commuter EMU dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya.
"Ini juga yang memperkuat KAI Commuter untuk bekerja sama dengan CRRC Sifang. Dalam kerja sama ini KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan," tuturnya.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa KAI Commuter saat ini melayani sebanyak 1,3 juta pengguna di seluruh area operasionalnya.
“Untuk itu harus memiliki sarana KRL yang andal agar masyarakat dapat terlayani dengan baik,” ucap Didiek
Proses pengadaan sarana KRL baru ini sebagai langkah KAI Commuter dalam pemenuhan sarana KRL untuk mengakomodir pengguna Commuter Line Jabodetabek yang diharapkan 2 juta lebih pengguna per hari pada tahun 2025.
Sebagai catatan, saat ini rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870.000–950.000 orang per hari. Pada Januari 2024 ini tercatat volume tertinggi pada Senin, 2 Januari 2024 kemarin yaitu sebanyak 941.771 orang, dengan rata-rata volume sebanyak 877.846 orang setiap hari kerja.
Editor: Aditya Pratama