Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Kalbe Farma Setop Proses Pengembangan Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya

Kamis, 17 Maret 2022 - 08:24:00 WIB
Kalbe Farma Setop Proses Pengembangan Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya
Kalbe Farma setop proses pengembangan vaksin Covid-19, ini penyebabnya.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menghentikan proses pengembangan vaksin GX-19. Padahal pengembangan vaksin tersebut telah memasuki fase uji klinik 2b/3 di Indonesia. 

Hal itu menyusul rencana perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi di Indonesia. Selain itu, telah tersedianya suplai vaksin Covid-19, baik yang untuk vaksin primer atau booster, sehingga membuat kebutuhan vaksin baru dirasakan tidak signifikan lagi. 

Direktur Kalbe Farma Sie Djohan mengatakan, Kalbe dan Genexine memutuskan menghentikan proses pengembangan vaksin Covid GX-19, namun akan tetap memanfaatkan teknologi DNA untuk pengembangan vaksin lain sesuai dengan kebutuhan. Misalnya untuk onkologi.

"Perubahan status pendemi Covid-19 menjadi endemi, seperti penyakit influenza menyebabkan urgensi pengembangan vaksin menjadi tidak signifikan, ditambah suplai vaksin di Indonesia telah mencukupi," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (17/3/2022). 

“Namun demikian, kami terus berinovasi untuk mengembangan teknologi DNA vaksin ini menjadi vaksin lain di luar Covid-19 misalnya untuk onkologi,“ imbuhnya.

Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata menambahkan, strategi perusahaan untuk menghentikan proses pengembangan vaksin Covid GX-19 menjadi vaksin lain yang berbasis DNA tidak berpengaruh secara material bagi bisnis perusahaan. Pasalnya, sejak awal kontribusi bisnis vaksin GX-19 belum diperhitungkan ke dalam target pendapatan perusahaan. 

"Biaya yang telah dikeluarkan untuk proses uji klinik fase 2b/3 juga tidak material dan tidak mempengaruhi keuangan perusahaan," ujar Bernadus.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut