Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Erick Thohir Ultimatum PB Padel! Diminta Serahkan Roadmap Demi Masuk DBON dan Tembus Olimpiade
Advertisement . Scroll to see content

Kaleidoskop 2021: Heboh Erick Thohir Tegur Pertamina, Toilet SPBU dari Berbayar Jadi Gratis

Kamis, 30 Desember 2021 - 14:40:00 WIB
Kaleidoskop 2021: Heboh Erick Thohir Tegur Pertamina, Toilet SPBU dari Berbayar Jadi Gratis
Toilet SPBU Pertamina berbayar menjadi menjadi salah satu perbincangan di tahun ini setelah temuan Erick Thohir soaltoilet berbayar, hingga akhirnya digratiskan. (Foto: Azhfar Muhammad/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Toilet SPBU Pertamina berbayar menjadi salah satu perbincangan di tahun ini. Hal ini berawal dari temuan Menteri BUMN Erick Thohir ketika mengunjungi salah satu SPBU di Kecamatan Malasan, Probolinggo, Jawa Timur. 

Temuan tersebut disampaikan Erick melalui unggahan video di Instagram pribadinya @erickthohir pada 22 November 2021. Dalam video tersebut Erick Thohir berbincang dengan penjaga toilet di SPBU Pertamina dan bertanya kenapa toilet umum dikenakan tarif. Menurutnya, seluruh layanan publik yang dimiliki oleh BUMN seharus bisa digratiskan. 

"Kalau yang mau pakai bayar Rp2.000 kalau kencing dan mandi Rp4.000. Kenapa enggak gratis ini? Kan ini fasilitas umum," ujar Erick dalam video yang mendapat tanda suka lebih dari 100 ribu itu.

Berangkat dari masalah tersebut, Erick langsung meminta kepada Pertamina untuk menggratiskan layanan toilet umum yang dimiliki oleh seluruh SPBU Pertamina di Indonesia. 

"Saya minta direksi Pertamina harus perbaiki, dan saya minta nanti seluruh kerja sama dengan pom bensin swasta yang di bawah Pertamina toiletnya enggak boleh bayar harus gratis," ucap Erick dalam video tersebut.

Satu hari setelah temuan tersebut, MNC Portal Indonesia mengunjungi beberapa SPBU yang berada di Jakarta. Hasilnya, terdapat tempelan di sisi depan toilet yang bertuliskan 'Toilet Gratis'. Meski demikian di depan toilet masih tersedia kotak yang biasa untuk menaruh uang setelah menggunakan toilet.

Meski begitu, masih terdapat penjaga toilet SPBU yang masih menunggu di depan toilet, salah satunya SPBU di Jalan Raya Pondok Gede Jakarta Timur bernama Agus. Dia beralasan, menunggu toilet untuk menjaga kebersihan dan merawat toilet itu sendiri.

"Kalau toilet itu harus standby bang, sekarang gini, toilet ditinggalin setengah jam saja, itu sudah kotor bekas tanah, karena orang masuk sini kan kadang ada yang sepatutnya kotor atau segala macem," kata Agus kepada MNC Portal Indonesia.

Menurutnya, selain memberikan perawatan toilet SPBU, penjaga terkadang menjadi pengaman untuk barang-barang pengunjung yang tertinggal. Sebab, petugas kebersihan di SPBU tidak dapat bekerja secara optimal karena harus mobile menjaga kebersihan seluruh SPBU.

"Kadang orang ada yang ketinggalan, saya yang nemuin, terus orangnya balik lagi, terus saya kasih, kadang-kadang handphone, kadang juga saya masukan ke kantor kalau menemukan barang," tambah Agus.

Tanggapan Masyarakat

Pengenaan tarif untuk toilet SPBU direspon oleh banyak kalangan masyarakat hingga pengamat Ekonomi. Salah satu pengguna toilet, Nimo mengaku sempat kaget ketika penjaga toilet tidak ada di SPBU Jalan Raya Pondok Gede.

"Kaget juga ya, biasanya sih ada, soalnya saya sering juga mampir kesini, biasanya ada, (tarifnya) rata-rata Rp2.000," ujar Nimo

Selain itu pengunjung lain bernama Eri juga mengaku cukup sering melihat toilet SPBU dipasangi tarif sebesar Rp2.000. Namun menurutnya meskipun terpampang tulisan toilet gratis di SPBU, namun para penjaga pun masih menyediakan sebuah kotak untuk menampung uang dari penggunaan toilet. "Kalaupun tidak ada orangnya, tapi tetap ada kotaknya, jadi seolah-olah ada semacam kewajiban (untuk membayar)," tambah Eri.

Meski demikian Eri mengaku tidak masalah jika toilet di SPBU dikenakan tarif, asalkan sepadan dengan kualitasnya toilet yang diberikan pengungjung. "Ya tidak apa-apa, kecuali kita sudah bayar tapi toiletnya kotor dan tidak terawat, itu menjadi masalah," tambah Eri.

Sementara itu, Ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, keuntungan dari hasil jualan bahan bakar pertamina seharusnya juga dialokasikan dan cukup untuk merawat fasilitas penunjang seperti toilet.

Hal ini menurutnya juga harus dipikirkan oleh Pertamina bagaimana jangka panjangnya. Karena jika tidak ada lagi penjaga toilet di SPBU maka akan berkurang petugas kebersihan yang spesifik untuk merawat toilet. "Kalo saya sebenarnya lebih memilih toiletnya bersih dan nyaman tapi bayar ketimbang gratis namun tidak bersih dan nyaman," ucap Huda.

Terlepas dari hal tersebut, Menurutnya yang terpenting untuk toilet umum di SPBU adalah kenyamanan dan kebersihan toilet itu sendiri, baik bayar ataupun gratis. "Makanya kalo bisa gratis dengan kondisi toilet bersih dan nyaman justru sangat bagus, tapi yang penting bersih dan nyaman itu sih," ucap Huda.

Penjelasan Pertamina

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok turut menanggapi terkait heboh toilet SPBU Pertamina berbayar. Menurutnya sejak tahun lalu, Ahok telah memberikan arahan ke direksi agar kebersihan toilet di pom bensin Pertamina maupun SPBU Pertamina milik Hiswana Migas benar-benar diperhatikan.

Menurutnya, apabila toilet SPBU Pertamina berbayar sudah seharusnya toilet dibuat sekelas pusat perbelanjaan atau mal. "Jika mau bayar, sekalian harus sekelas mal, lengkap dengan tisunya," ujar Ahok.

Pjs. Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina, Irto Ginting mengatakan, pihaknya akan mensosialisasikan kepada pemilik SPBU untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan toilet secara gratis dan memperhatikan kebersihan dan kenyamanannya. 

"Toilet merupakan salah satu bentuk layanan yang ada di SPBU. Kami akan sosialisasikan kembali ke para pemilik SPBU untuk meningkatkan layanan ke masyarakat," kata Irto.

Setelah temuan toilet berbayar, Menteri BUMN Erick Thohir menerbitkan Surat Edaran SE-16/MBUT11/2021 pada tanggal 24 November 2021 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial BUMN. Dalam aturan ini Erick Thohir meminta semua fasilitas umum yang dikelola BUMN harus bisa dinikmati masyarakat secara gratis.

"Pemberian layanan oleh BUMN yang di dalamnya terdapat Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial agar senantiasa dilakukan perawatan, pemeliharaan dan pengelolaan yang memadai sehingga memberikan dampak optimal dan tidak membebani bagi masyarakat yang menggunakannya. Tidak dipungut biaya bagi masyarakat pengguna," tulis Surat Edaran yang diteken Erick.

Dalam surat edaran tersebut Erick juga meminta fasilitas umum dan fasilitas sosial BUMN harus memadai dan terawat dengan baik agar menjadi bagian dari standar kualitas layanan yang dilakukan BUMN. "Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN diminta untuk mengawasi pelaksanaan Surat Edaran ini," tulis Surat Edaran tersebut.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut