Kaleidoskop 2022: Akankah Realisasi Investasi Tahun Ini Menembus 1.200 Triliun?
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan realisasi investasi mencapai Rp1.200 triliun pada tahun 2022. Hal itu, terutama menjadi tugas Kementerian Investasi atau Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia berjanji akan merealisasikan target realisasi investasi sebesar Rp1.200 triliun di 2022. Janji itu ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM beberapa waktu lalu.
Bahlil mengatakan, pihaknya mencatat realisasi investasi hingga tanggal 14 Desember 2022 sudah lebih dari Rp1.000 triliun. Meski demikian, dia belum bisa memastikan total realisasi investasi yang akan diumumkan pada awal Januari 2023.
"Tim saya kerja terus, sampai dengan sekarang sudah mencapai di atas Rp1.000 triliun, tapi angka pastinya saya tidak bisa umumkan karena nanti diumumkan di awal Januari 2023. Tapi insya Allah tercapai Rp1.200 triliun, saya janji pimpinan," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komiwi VI DPR.
Akankan realisasi investasi tahun ini menembus Rp1.200 triliun seperti ditargetkan pemerintah? Mari kita simak realisasi Investasi per triwulan yang berhasil dibukukan Kementerian Investasi/BKPM berikut ini:
1. Realisasi Investasi Triwulan I 2022
Capaian realisasi investasi di Tanah Air pada triwulan I tahun 2022 sebesar Rp282,4 triliun atau lebih tinggi 28,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 serta meningkat 16,9 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2021. Capaian ini berkontribusi sebesar 23,5 persen dari target yang sebesar Rp1.200 triliun.
Pertumbuhan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) triwulan I-2022 meningkat sebesar 25,1 persen dari Rp108,0 triliun di triwulan I2021 menjadi Rp135,2 triliun. Investasi sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi menjadi sektor penunjang terbesar realisasi investasi PMDN.
Sedangkan investasi penanaman modal asing (PMA) triwulan I 2022 meningkat 31,8 persen dibanding triwulan I 2021, dari Rp111,7 triliun menjadi Rp147,2 triliun. Realisasi PMA terbesar disumbang oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.
Peningkatan realisasi pada sektor itu membuktikan bahwa kebijakan Presiden Jokowi yang melarang ekspor bahan mentah berhasil mendorong terjadinya hilirisasi investasi di Indonesia, khususnya industri pengolahan nikel serta industri besi dan baja.
2. Realisasi Investasi Triwulan II 2022
Capaian realisasi investasi triwulan II 2022 meningkat cukup signifikan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 35,5 persen, dengan total investasi mencapai Rp302,2 triliun.
Kontribusi PMA pada triwulan II tahun 2022 mencapai Rp163,2 triliun atau 54,0 persen dari total investasi, meningkat 39,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Kontribusi PMA ini merupakan yang tertinggi dibandingkan beberapa triwulan sebelumnya. Hal ini ditunjang oleh realisasi aktivitas hilirisasi tambang dan industri petrokimia yang mayoritasnya sedang dalam tahap konstruksi.
3. Realisasi Investasi Triwulan III 2022
Bahlil menjelaskan, pada triwulan III 2022 atau Juli hingga September 2022 realisasi investasi sebesar Rp307,8 triliun, naik 42,1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu dan berhasil menyerap 325.575 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dengan capaian tersebut, maka realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2022 tercatat Rp892,4 triliun atau 74,4 persen dari target yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi tahun 2022 ini yaitu Rp1.200 triliun.
Sementara itu, data realisasi investasi PMA pada triwulan III 2022 sebesar Rp168,9 triliun atau 54,9 persen. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yaitu sebesar Rp138,9 triliun atau 45,1 persen.

Lebih lanjut, Bahlil memaparkan bahwa penyebaran realisasi investasi di luar pulau Jawa pada triwulan III 2022 ini juga menunjukkan peningkatan yang positif. Tercatat sebesar Rp166,3 triliun atau 54 persen dari capaian realisasi pada triwulan III 2022 ini berada di luar pulau Jawa dan Rp141,5 triliun berada di pulau Jawa.
“Presiden minta investasi berkualitas, salah satu cirinya seimbang Jawa dan luar Jawa. Jangan membangun Indonesia Jawa sentris tapi Indonesia sentris. Kementerian Investasi dalam menerjemahkan arahan presiden adalah di luar Jawa sekarang sudah mencapai 54 persen atau Rp166,3 triliun tumbuh 47,9 persen,” ungkap Bahlil.
Bahlil merinci, kontribusi realisasi investasi dari provinsi di luar pulau Jawa terbesar yaitu Riau sebesar Rp27,5 triliun di peringkat ketiga dan Sulawesi Tengah sebesar Rp24,3 triliun di peringkat kelima.
Selain itu, provinsi Jawa Barat Rp44,9 triliun, DKI Jakarta Rp28,4 triliun, dan Jawa Timur Rp25,9 triliun yang memberikan kontribusi terbesar lainnya dalam capaian realisasi investasi di periode tersebut.
Untuk realisasi investasi PMA pada triwulan III 2022, berikut negara-negara yang memberi kontrubusi terbesar:
- Singapura masih mendominasi dengan nilai investasi sebesar 3,8 miliar dolar AS
- China menduduki posisi kedua dengan nilai investasi sebesar 1,6 miliar dolar AS
- Jepang menyusul di tempat ketigas dengan nilai investasi sebesar 1,0 miliar dolar AS
- Hong Kong berada di posisi keempat dengan nilai investasi sebesar 1,0 miliar dolar AS
- Malaysia yang merupakan negara tetangga Indonesia juga memberi kontribusi dengan nilai investasi sebesar 0,9 miliar dolar AS.
Secara akumulatif, data realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2022 untuk PMA mencapai Rp479,3 triliun atau 53,7 persen, sedangkan PMDN sebesar Rp413,1 triliun atau 46,3 persen.
Sedangkan, untuk penyebaran realisasi investasi di luar Jawa tercatat sebesar Rp472,1 triliun atau 52,9 persen dan di pulau Jawa sebesar Rp420,3 triliun atau 47,1 persen.
Melihat perjalanan realisasi investasi per triwulan di tahun ini, rasanya tidak berlebihan ketika Bahlil optimistis dapat memenuhi target realisasi investasi sebesar Rp1.200 triliun.
Optimisme itu, antara lain ditopang oleh komitmen investasi yang diperoleh saat penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada 15-16 November, yang langsung ditindaklanjuti secara cepat oleh kementerian dan lembaga terkait seusai perhelatan tersebut.
Akankah realisasi investasi tahun ini menembus Rp1.200 triliun? Kita tunggu saja pengumumannya awal Januari 2023.
Editor: Jeanny Aipassa