Kaleidoskop 2023: Jumlah Wisatawan Mancanegara ke RI Lampaui Target
JAKARTA, iNews.id - Sektor pariwisata Indonesia berada di titik nadir dalam dua tahun belakangan imbas pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Hal ini jelas berdampak terhadap pergerakan masyarakat dalam berkegiatan mencari rezeki apalagi untuk berekreasi.
Pasalnya, tidak jarang tempat wisata yang biasanya selama tak mengenal waktu dan hari, pada waktu Covid-19 semuanya menutup diri dari kedatangan turis-turis baik dalam dan luar negeri.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), selama tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 4,02 juta kunjungan atau turun sebesar 75,03 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 16,11 juta kunjungan.
Namun kini, perlahan sektor pariwisata di Indonesia sudah mulai merangkak, bahkan berjalan dengan langkah yang pasti, meskipun kondisinya belum sepenuhnya berlalu.
Dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2023 pada Jumat 22 Desember 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan karena baru di pertengahan tahun pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir dan masuk ke fase endemi.
Namun, dia menyatakan bahwa target di sektor pariwisata Indonesia bukan hanya tercapai tapi terlampaui dengan semangat 3G yakni Gercep, Geber, dan Gaspol untuk mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja.

Dalam papararanya, kunjungan wisatawan mancanegara yang sampai Oktober 2023 jumlahnya mencapai hampir 9,5 juta. Angka tersebut jauh di atas target sebesar 8,5 juta atau sudah berada dua kali lipat dibandingkan pada periode 2020 lalu.
"Mudah-mudahan kita bisa mencapai target di atas 11 juta kunjungan wisatawan di akhir tahun 2023," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga mengatakan, jumlah pergerakan wisatawan nusantara telah mencapai sebesar 688,78 juta perjalanan hingga Oktober 2023. Jumlah pergerakan wisatawan nusantara ini, kata Sandiaga, telah melampui pergerakan di tahun 2019 atau sebelum pandemi yang menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia telah pulih dengan sangat kuat.
Sementara itu, untuk nilai devisa pariwisata hingga September 2023 tercatat 10,46 miliar dolar AS dengan kontribusi PDB pariwisata diperkirakan mencapai angka 3,8 persen, nilai tambah ekonomi kreatif sebesar Rp1.050 triliun, nilai ekspor ekraf sebesar 17,38 miliar dolar AS.
Capaian-capaian tersebut berdampak pada masyarakat parekraf mendapatkan lapangan kerja kembali. Tercatat, jumlah tenaga kerja pariwisata hampir 22 juta dan jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 24,3 juta.
"Adanya irisan lapangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif maka jumlahnya sudah 38 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
Lalu, terkait dengan posisi pariwisata Indonesia di dunia internasional, Menparekraf Sandiaga menjelaskan, laporan TTDI terbaru dari World Economic Forum. TTDI menempatkan Indonesia naik 12 peringkat menjadi posisi 32 di atas Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Indonesia juga berhasil berada di urutan pertama dalam Global Muslim Travel Index.
Sandiaga juga menyampaikan, realisasi investasi di sektor parekraf tahun 2023. Tercatat penanaman modal asing telah mencapai Rp8,70 triliun dan untuk penanaman modal dalam negeri sebesar Rp14,99 triliun.
"Sehingga total investasi di semester pertama tahun 2023 sebesar Rp23,70 triliun," ucapnya.
Lebih lanjut, Sandiaga juga memaparkan tentang program kerja yang telah dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf di tahun 2023. Sesuai RPJMN, program strategis Kemenparekraf dibagi menjadi lima fokus indikator yakni pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan; peningkatan daya saing; penciptaan nilai tambah; transformasi digital, dan peningkatan produktivitas. Masing-masing fokus indikator tersebut dijalankan dengan berbagai turunan program.
Untuk pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan, program yang dijalankan dimulai dari penyusunan naskah awal RIPPARNAS 2026-2040, standardisasi dan sertifikasi usaha, memaksimalkan publikasi kampanye #DiIndonesiaAja, serta penyiapan desa wisata berkelanjutan.
Sementara, untuk indikator pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan, Kemenparekraf menjalankan program Karisma Event Nusantara yang sepanjang tahun 2023 dari seluruh event yang berlangsung mampu mendorong pergerakan 7,4 juta wisatawan dengan perputaran uang mencapai Rp12,4 triliun dan lebih dari 11.400 UMKM yang tersentuh serta kurang lebih 143.200 pelaku seni/event terlibat.
"Peningkatan produksi barang dan jasa di Indonesia mencapai Rp212,9 miliar dan harapannya ini akan semakin kita perluas di tahun 2024," katanya.
Melanjutkan penjelasan program dalam fokus indikator berikutnya yakni penciptaan nilai tambah, Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan, yang pertama adalah dengan merilis outlook pariwisata dan ekonomi kreatif serta melakukan banyak pelatihan yang diikuti pelaku parekraf.
Kemenparekraf juga mendukung penyusunan materi IPRO di 5 DPSP dan 10 DPP, penyusunan naskah akademik dari pembentukan BLU, penguatan hubungan antar lembaga, dan dukungan pengembangan usaha parekraf.
"Dan tentunya signature program kami adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia dimana terdapat lebih dari 4.500 peserta di tahun 2023 dan sudah ditentukan 75 pemenang," ucap Angela.
"Selain itu, juga telah ditetapkan 5 kabupaten/kota kreatif dalam program Kata Kreatif 2023, enam kabupaten/kota yang telah melaksanakan uji petik PM3I dan 1 kota ditetapkan sebagai UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2023 yaitu kota Surakarta," tuturnya.
Selanjutnya untuk penciptaan nilai tambah, Kemenparekraf menjalankan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia, Indonesia Spice Up The World, dan penyelenggaraan dukungan event atau MICE.
"Ini sangat-sangat penting, event merupakan salah satu strategi utama Kemenparekraf untuk bisa meningkatkan jumlah wisatawan," ujar Angela.
Editor: Aditya Pratama