Kantor dan Istana Presiden di IKN Baru Bisa Digunakan Oktober, Bagaimana Nasib Upacara 17 Agustus?
JAKARTA, iNews.id - PT PP (PTPP) melaporkan saat ini progres konstruksi Kantor dan Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah sekitar 80-90 persen. Namun, bangunan tersebut baru bisa digunakan pada Oktober 2024 mendatang.
Lantas, bagaimana nasib upacara 17 Agustus mendatang?
Menurut Senior Vice President Head of Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo kedua bangunan tersebut pada dasarnya sudah dapat digunakan pada peringatan HUT ke-79 RI. Sebab, progres pembangunan sudah mencapai tahap akhir.
"Untuk Istana Presiden progres hampir 80 persen kemudian Kantor Presiden 90 persen. Kami perseroan optimis terkait dengan project itu bisa dipakai dalam agenda upacara 17 Agustus," ujar Joko dalam media briefing di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Namun, kata Joko, perseroan mendapatkan kontrak untuk membangun gedung Kantor Presiden senilai Rp1,56 triliun dengan kontrak pengerjaan hingga Oktober 2024. Alhasil, bangunan tersebut kemungkinan baru bisa digunakan sebagai ruang kerja pada Oktober mendatang.
klik halaman selanjutnya untuk membaca>>>
"Namun perlu kami sampaikan juga kontrak dari project Istana maupun Kantor Presiden masih sampai Oktober. Jadi kita lakukan percepatan untuk kesiapan Upacara 17 Agustus bisa di sana," tutur dia
Meskipun begitu, ia memastikan bangunan tersebut sudah bisa digunakan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan upacara HUT Kemerdekaan. Terutama ruang-ruang yang sudah disiapkan untuk penyambutan kepala negara dan tamu tamu negara.
"Buat 17 Agustus ruangan-ruangan khusus buat upacara ruangan RI-1, ruangan penyambutan tamu sudah disiapkan. Siap dipakai," ujarnya.
Pembangunan Kantor Presiden nantinya terdiri atas lobby utama, Kantor atau ruang kerja presiden, ruang rapat kabinet, ruang drop off presiden, ruang audiensi, ruang press conference, dan lobby penerimaan kanan.
Sekadar informasi, pembangunan Bangunan Gedung Kantor Presiden IKN memiliki nilai kontrak Rp1,5 triliun dengan estimasi waktu pengerjaan selama 720 hari kalender. Proyek tersebut mulai dikerjakan pada 7 November lalu dengan target rampung awal pada bulan Oktober 2024 mendatang.
Editor: Puti Aini Yasmin