Kas Perusahaan Menipis, 3-6 Bulan Lagi Diprediksi Banyak Kredit Bermasalah
JAKARTA, iNews.id - Wabah virus corona (Covid-19) yang mengganggu aktivitas ekonomi membuat banyak perusahaan tertekan. Saat ini, kas perusahaan diperkirakan hanya mampu bertahan dalam hitungan bulan.
Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri memperkirakan perusahaan mulai kesulitan membayar kredit dalam tiga bulan ke depan.
“Banyak perusahaan di bawah tekanan. 3-6 bulan lagi akan banyak perusahaan yang tidak bisa membayar kredit,” kata Chatib, Selasa (21/4/2020).
Kondisi tersebut, kata Chatib, bisa menciptakan dampak berantai. Perbankan akan mengerem penyaluran kredit karena tingginya risiko kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL).
“Kalau tidak bisa bayar, bank akan setop kreditnya. Mereka tidak mau kreditnya macet,” ujar komisaris utama Bank Mandiri itu.
Padahal, perbankan selama ini berfungsi mengintermediasi peredaran uang. Jika kondisi ini terjadi, maka perusahaan akan efisiensi besar-besaran, termasuk mem-PHK pekerja.
Oleh sebab itu, menurut dia, peran pemerintah sangat penting untuk memberikan stimulus fiskal dalam bentuk keringanan kredit, sehingga perusahaan memiliki likuiditas untuk tetap beroperasi.
“Di sini peran pemerintah penting. Ini ada dalam Perppu (Nomor 1 Tahun 2020) bisa dalam bentuk penempatan, investasi pemerintah, guarantee dalam bentuk belanja. Jadi bisa melalui mekanisme belanja atau mekanisme pembiayaan karena kalau itu diberhentikan akan repot,” tuturnya.
Berita Lain Bisa Dibaca di Sindonews.com: Menperin: Pelaku Industri Sedang Nego Bayar THR Dicicil
Editor: Rahmat Fiansyah