Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Angkatan Udara Amerika Kekurangan 300 Jet Tempur untuk Penuhi Target Trump
Advertisement . Scroll to see content

Kaspersky Bakal Hengkang dari AS usai Dilarang Beroperasi

Selasa, 16 Juli 2024 - 15:07:00 WIB
Kaspersky Bakal Hengkang dari AS usai Dilarang Beroperasi
Perusahaan antivirus Rusia, Kaspersky Labs akan meninggalkan AS pada 20 Juli 2024 setelah dilarang menjual dan mendistribusikan perangkat lunaknya. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Perusahaan antivirus Rusia, Kaspersky Labs akan meninggalkan Amerika Serikat (AS) pada 20 Juli 2024 mendatang. Hal ini terjadi setelah pemerintahan Joe Biden melarang penjualan dan distribusi perangkat lunak milik perusahaan.

Mengutip BBC, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan bahwa pengaruh Moskow terhadap Kaspersky menimbulkan risiko signifikan terhadap infrastruktur dan jasa di Negeri Paman Sam.

“Kaspersky secara umum tidak dapat lagi menjual perangkat lunaknya di Amerika Serikat atau memberikan pembaruan pada perangkat lunak yang sudah digunakan,” tulis Departemen Perdagangan dikutip, Selasa (16/7/2024).

Namun, Kaspersky, yang telah beroperasi di AS selama dua dekade, membantah tuduhan tersebut. Perusahaan menyebut, pilihan untuk menutup operasi di AS merupakan keputusan yang sulit karena peluang bisnis di negara tersebut tidak lagi dapat berjalan.

“Mulai 20 Juli 2024 Kaspersky akan secara bertahap menghentikan operasinya di AS dan menghilangkan posisi yang berbasis di AS,” tulis Kaspersky dalam sebuah pernyataan.

Laman resmi Kaspersky di AS juga telah berhenti menjual perangkat antivirus dan keamanan siber, dengan pesan "pembelian tidak tersedia untuk pelanggan AS". Pengumuman ini muncul setelah penjualan dan distribusi produk Kaspersky dilarang di negara tersebut.

Peraturan yang disampaikan Pemerintah AS secara efektif melarang pengunduhan pembaruan perangkat lunak, penjualan kembali, dan pemberian lisensi produk mulai tanggal 29 September, sementara bisnis baru akan dibatasi dalam waktu 30 hari setelah pengumuman.

Penjual dan pengecer yang melanggar pembatasan akan dikenakan denda dari Departemen Perdagangan.

Menurut Departemen Perdagangan, perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Moskow ini memiliki kantor di 31 negara di seluruh dunia, melayani lebih dari 400 juta pengguna dan 270.000 klien korporat di lebih dari 200 negara.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut