Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Denny Indrayana Gabung Tim Kuasa Hukum Roy Suryo Cs di Kasus Fitnah Ijazah Jokowi
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Varian Omicron Meningkat, Jokowi Minta WNI Tidak ke Luar Negeri

Senin, 10 Januari 2022 - 18:20:00 WIB
Kasus Varian Omicron Meningkat, Jokowi Minta WNI Tidak ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menahan diri dengan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam beberapa pekan ke depan. 

Permintaan itu, disampaikan Presiden Jokowi, dalam rapat terbatas kabinet terkait evaluasi PPKM dan penanganan Covid-19, di Jakarta, Senin (10/1/2022). 

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, permintaan itu disampaikan Presiden Jokowi setelah melihat tren kasus Covid-19 varian Omicron yang meningkat. Apalagi kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia mayoritas berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). 

"Presiden secara spesifik menekankan ini tadi, untuk kita dianjurkan menahan diri dulu beberapa minggu ke depan untuk tidak ke luar negeri," kata Menko Luhut, dalam jumpa pers evaluasi PPKM, Senin (10/1/2022) 

Menko Luhut mengatakan, larangan tersebut guna menekan penyebaran varian Omicron yang terutama disebabkan oleh PPLN yang kembali ke Indonesia.

“Sebagai catatan, kasus konfirmasi PPLN inilah yang mendominasi kasus harian varian Omicron di Indonesia, hingga menyebabkan kasus aktif dan perawatan pasien di Jawa-Bali meningkat,” tutur Menko Luhut. 

Dia menjelaskan, pada 9 Januari 2022 misalnya, di Jakarta dari 393 kasus yang terjadi hampir 300 kasus di antaranya disebabkan dari PPLN. 

“Jadi sekali lagi kami mohon teman-teman sekalian untuk menahan diri dulu untuk pergi, (melakukan) perjalanan ke luar negeri kecuali sangat-sangat penting," ujar Menko Luhut.

Sebagai informasi, per hari ini kasus Omicron telah menyebar 150 negara di dunia sebagain besar di antaranya menginfeksi negara maju, hingga mencapai puncaknya dan lebih tinggi dari gelombang sebelumnya yaitu varian Delta.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut