Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Potret Prabowo Susuri Permukiman yang Terdampak Banjir di Bali
Advertisement . Scroll to see content

Kawan Lama Group Segera Rampungkan Mal Living World di Denpasar

Selasa, 02 November 2021 - 17:48:00 WIB
Kawan Lama Group Segera Rampungkan Mal Living World di Denpasar
Kawan Lama Group segera merampungkan proyek mal Living World di Kota Denpasar, Bali ditandai dengan upacara Topping Off. (Foto: dok Kawan Lama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id Kawan Lama Group segera merampungkan proyek mal Living World di Kota Denpasar, Bali. Saat ini, proyek tersebut sudah memasuki tahap finishing yang ditandai dengan upacara Topping Off, Jumat (22/10/2021).

Ini menjadi proyek mal Living World ketiga Kawan Lama group, setelah sebelumnya berhasil menghadirkan mal Living World pertama, yaitu Living World Alam Sutera, Tangerang pada 2011. Kemudian, disusul Living World Pekanbaru pada 2018.

Proyek shopping center yang berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar ini memiliki luas bangunan mal dan area parkir sekitar 120.000 meter persegi. Adapun nilai investasinya mencapai Rp800 miliar dan direncanakan untuk mulai beroperasi pada akhir 2022.

Di tengah kondisi pandemi saat ini, Kawan Lama Group selaku pengembang Living World Bali tetap optimis dalam merampungkan pembangunan. Pasalnya, menurut data yang disampaikan oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), meskipun cenderung lambat, tetapi tingkat kunjungan pusat perbelanjaan di berbagai daerah naik secara bertahap seiring dengan membaiknya kondisi saat ini.

Bahkan, setelah PPKM mulai dilonggarkan, awal Oktober 2021 lalu APPBI mencatat rata-rata kunjungan ke pusat perbelanjaan meningkat hingga 40 persen dari kondisi normal sebelum pandemi.

Terlebih lagi, menurut data APPBI Bali, dari total 14 pusat perbelanjaan di Bali dengan tingkat kepatuhan implementasi PeduliLindungi sudah mencapai lebih dari 80 persen. Hal tersebut tentunya semakin memantapkan langkah Kawan Lama Group untuk terus berinvestasi di Bali.

Pihaknya optimis bahwa pada saat Living World Bali mulai beroperasi di penghujung 2022, situasi dan kondisi sudah berjalan normal dan baik kembali.

Business Development Director Kawan Lama Group Sugiyanto Wibawa menyampaikan, “Kami optimis terhadap dukungan pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional, serta program percepatan vaksinasi yang telah menjangkau lebih dari 50 persen penduduk Indonesia untuk vaksin dosis pertama akan membantu bisnis mal untuk segera pulih. Seiring dengan hal tersebut, berbagai strategi pun kami lakukan, salah satunya dengan pemilihan lokasi Living World Denpasar yang strategis di sekitar kawasan pemukiman dan di jalur arteri lintasan antara bandara menuju berbagai kawasan wisata favorit.”

Berbeda dari mal kebanyakan, Living World Denpasar Bali akan berfokus pada tenant di segmen home living, home improvement, dan lifestyle seperti ACE, INFORMA, Krisbow, Toys Kingdom, hingga Pet Kingdom. Mal ini akan memiliki gross floor area lebih dari 120.000 meter persegi dengan commercial area lebih dari 50.000 meter persegi.

Bahkan, sebanyak 400 toko yang akan dihadirkan di Living World Bali akan membuatnya menjadi mal terbesar di Pulau Bali yang diperkuat dengan konsep Home Living, Lifestyle & Eat-ertainment yang terlengkap di ibu kota Bali, yaitu Denpasar.

Mal Living World Denpasar, Bali. (Foto: dok Kawan Lama)
Mal Living World Denpasar, Bali. (Foto: dok Kawan Lama)

Selain itu, Living World Bali menghadirkan keindahan dan keunikan arsitektur bernuansa tradisional Bali yang menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe & entertainment. Mulai dari zona khusus 'Asian Market' yang sangat kental dengan budaya Bali, baik dari arsitektur dan hadirnya beragam produk UMKM Bali.

Kemudian, berbagai gelaran acara dan kegiatan-kegiatan tradisional Bali yang diselenggarakan di area amphitheatre Living World Bali. Hingga revitalisasi area pinggir Sungai Bindu yang berada tepat di samping Mal sebagai pusat kegiatan outdoor, area kuliner terbuka, dan venue untuk berbagai acara komunitas.

Seluruhnya akan memperkuat posisi Living World Bali sebagai salah satu icon terbaru di Pulau Bali. Mal Living World Bali juga menerapkan konsep energy efficient architecture (arsitektur dengan penggunaan energi yang efisien) pada pembangunannya.

Mulai dari sistem AC berefisiensi tinggi dalam penggunaan listrik yang menghemat energi hingga 20 persen atau dalam pengurangan energi listrik 1,200 MW/tahun. Pihaknya juga menggunakan panel surya di atap mal yang dapat memproduksi listrik hingga 1,123 MWp/tahun.

Tak hanya itu, penggunaan jenis lampu LED pada mayoritas penerangan yang dapat menghemat energi hingga 50 persen juga diterapkan, serta smart building design berupa pengaturan orientasi bangunan dan solusi minimalisasi panas matahari masuk ke dalam gedung dengan permainan landscape, hingga pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami dalam gedung dengan membuat skylight dari jendela berbahan kaca double glazing.

Penggunaan kaca double glazing juga dapat membatasi panas matahari masuk ke dalam ruangan, sehingga dapat menambah penghematan listrik pada penggunaan AC. Dalam operasionalnya nanti, Living World Bali juga akan menerapkan konsep minimized wastewater management system dengan mengelola kembali limbah air kotor untuk penyiraman tanaman dan Pengisian kolam yang akan menghemat air setara dengan 12 kolam renang olympic size dalam setahun.

Mall Director & Design Development Kawan Lama Group Jannywati menambahkan, “Secara keseluruhan, Living World menerapkan konsep circular economy, salah satunya melalui program energy saving kelistrikan yang diterapkan dalam smart design building ini setara dengan pengurangan gas emisi CO2 hingga 3.280 ton per tahun. Hal ini sejalan dengan komitmen Kawan Lama Group untuk mengembangkan bisnis dan pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable businesses), dan juga target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 20 persen pada 2030.”

Pihaknya berharap, kehadiran Living World Bali dapat memberi kontribusi untuk kebangkitan geliat ekonomi di Bali, termasuk bagi UMKM di Kota Denpasar dan sekitarnya.

"Kami memproyeksikan, kehadiran mal ini akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja lokal. Lokasi mal yang strategis serta kelengkapan fasilitas di mal ini akan memacu pertumbuhan nilai usaha ritel, serta penyerapan tenaga kerja,” tutur Mall Director Kawan Lama Group Theresia Setiadjaja.

(CM)

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut