Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

KCIC Beberkan 3 Kendala Utama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Selasa, 08 Februari 2022 - 07:48:00 WIB
 KCIC Beberkan 3 Kendala Utama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan 3 kendala utama dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB). 

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan ketiga kendala utama yang dihadapi perusahaan dalam proyek KCJB adalah pendanaan, pandemi Covid-19, dan teknis konstruksi.

Dari sisi pendanaan, KCIC menghadapi kendala dimana BUMN sponsor belum bisa memberikan setoran modal secara penuh. Hal itu, antara lain disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19. 

"Segi pendanaan, dengan adanya Covid-19, BUMN sponsor Indonesia sampai dengan April 2021 belum bisa memberikan setoran modal secara penuh,” kata Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dalam rapat RDP dengan Komisi V DPR, dikutip Selasa (8/2/2022). 

Masalah keuangan tersebut, membuat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sebagai leading sponsor digantikan posisinya oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Pemeritah kemudian memutuskan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT KAI sebagai leading sector proyek KCJB. PMN kepada PT KAI digunakan sebagai sumber pendanaan untuk menutup kekurangon setoran modal RUN Indonesia. 

"Setoran modal dari PT KAl akan digunakan untuk pembayaran Sewa BMN Rumija Tol, Penggantian Investasi PLN, Investasi untuk clearance peralatan Telkomsel untuk implementasi GSM-R, Pembayaran progres pekerjaan kepada Kontraktor KonsultanSupervisi, Asuransi, Pajak dan Material Offshore penting,” tutur Dwiyana. 

Dia mengungkapkan, kendala dari pandemi Covid-19 juga menyebabkan sejumlah pekerja proyek KCJB terkonfirmasi positif. Hal itu,berdampak terhadap minimal 3-5 pekerja yang perlu melakukan isolasi atau karantina mandiri. 

“Kasus pandemi Covid-19 di proyek KCJB relatif menjadi lebih terkendali dan sudah tidak ada penambahan kasus kembali sejak Agustus 2021 hingga sekarang,” ungkap Dwiyana. 

Sedangkan kendala kontruksi yang dihadapi KCIC adalah masalah kondisi geologi & clayshale di tunnel 2. Penyelesion eskavasi Tunnel 2 yang awalnya dijadwalkan pada akhir Agustus 2021, terpaksa mundur menjadi April 2022 dan mempengaruhi tahapan pekerjaan berikutnya  yang mencakup ErectionGirder, Preloading dan Track Laying Subsystem. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut