Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Angsa Asyik Nongkrong di Rel, Kereta Cepat Jepang Ngerem Mendadak
Advertisement . Scroll to see content

KCIC Pede Kereta Cepat Whoosh Balik Modal Sekitar 40 Tahun, Ini Perhitungannya

Rabu, 18 Oktober 2023 - 07:04:00 WIB
KCIC Pede Kereta Cepat Whoosh Balik Modal Sekitar 40 Tahun, Ini Perhitungannya
Kereta Cepat Jakarta-Bandung disebut balik modal dalam waktu 40 tahunan. (Foto: Heri Purnomo/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengatakan proyek kereta cepat Whoosh akan balik modal dalam waktu 40 tahun. Hal tersebut sesuai dengan Feasibility Study (FS) yang dilakukan oleh China Road and Bridge Corporation (CRBC) dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) pada waktu lalu. 

Menurut Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi pengembalian modal proyek kereta cepat sebenarnya sama dengan proyek kereta lainnya. 

"Ya sekitar itu lah 40 (tahun). Jadi kalau kita lihat kayak, MRT berapa sih? MRT, nggak beda. Coba cek MRT Jakarta. Memang infrastruktur kereta begitu. Apalagi KCIC, lahan beli sendiri. Coba cek MRT lahan dibebaskan siapa? LRT lahan dibebaskan siapa? Kereta bandara dan lain-lain," tuturnya di Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (17/10/2023). 

Jawaban ini merespons pernyataan Ekonom Senior Indef Faisal Basri yang mengatakan kereta cepat Whoosh balik modal bisa sampai 139 tahun. Dwiyana pun menghargai adanya perbedaan pendapat dari Faisal Basri.

"Kalau masalah Pak Profesor Faisal Basri punya pendapat lainnya, ya nggak apa-apa," katanya. 

Edo sapaan akrab Dwiyana menjelaskan bahwa nantinya penghasilan KCIC tidak hanya didapatkan dari penarikan tarif kereta cepat. Melainkan ada pendapatan nonfirebox berupa hak penanaman stasiun atau Naming Rights dan juga penarikan dari tenant yang ada di setiap stasiun. 

"Naming rights ini hanya tinggal kita mutusin sih, naming rights kan kita punya banyak pertimbangan, karena naming ride ini enggak mudah. Misal, tiba-tiba swasta, mohon maaf nih, perusahaan yang nggak terlalu terkait dengan KCIC, tiba-tiba nawar agak lebih mahal dan segala macam, kan pasti kita pertimbangkan. Kenapa sih yang nggak ada kaitannya dengan transportasi, misalnya," katanya. 

Selain itu juga, Edo menjelaskan pihaknya berencana akan mengembangkan kawasan Stasiun Halim menjadi kawasan transit oriented development (TOD). Bahkan, saat ini pihaknya sedang mencari investor yang dapat menggarap lahan 2,6 hektare di Stasiun Halim. 

"Saya pikir kan sekarang kita lagi beauty contest ya, mencari investor mana yang paling memberikan nilai tambah yang terbaik untuk perusahaan. Tapi konsepnya kita win-win. Ya mungkin bisa lima tahun lagi. Karena nggak mudah lho TOD itu," ucap dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut