Kebutuhan Darah Semakin Tinggi, RSCM Bersyukur Ada Program Donor Darah MNC Peduli
JAKARTA, iNews.id - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) saat ini membutuhkan lebih dari 6.000 donor darah per bulan, dan kebutuhannya terus meningkat setiap tahun.
Terkait dengan itu, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) RSCM, Elida Marpaung, menyampaikan terima kasih kepada MNC Peduli yang secara rutin menggelar kegiatan donor darah untuk disumbangkan ke RSCM.
"Kami sangat berterima kasih untuk MNC yang sangat memperhatikan kebutuhan transfusi darah untuk pasien kami di RSCM," ungkap Elida, di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Menurut dia, kerja sama yang dilakukan oleh MNC Peduli dan RSCM untuk melakukan kegiatan donor darah sangat menjawab respon pelayanan di rumah sakit.
"Jadi kami sangat berterima kasih karena dengan donor darah ini kami bisa menerima darah-darah yang sehat. Dari pegawai di sini yang sekaligus mempercepat proses transfusi dan mempermudah calon-calon donor untuk menyumbangkan darahnya," tuturnya.
Elida juga mengatakan bahwa antusiasme karyawan MNC Group sangat tinggi untuk melakukan donor darah.
"Jadi setiap tiga bulan kita melakukan donor ini secara continue di MNC dan antuasias pendonor darah tinggi. Kami diinformasikan hari ini lebih dari 350 calon donor. Satu jam lebih kami sudah mendapatkan 100 kantong darah,” sebutnya.
Dia berharap apa yang dilakukan MNC Peduli bisa menginspirasi banyak korporasi lain untuk melakukan hal yang sama.
"Karena kami pikir sampai saat ini darah manusia belum bisa digantikan dengan apapun. Satu-satunya cara adalah melakukan kegiatan donor seperti ini,” pungkasnya.
Sebagau informasi, MNC Peduli merupakan wadah kegiatan sosial dari MNC Group dan seluruh unit usaha yang terafiliasi. Dalam menjalankan visi-misi, #mncpeduli melaksanakan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat khususnya prasejahtera dan terdampak bencana.
Tiga pilar utama yang dijalankan yaitu sosial, kemanusiaan, dan keagamaan, termasuk di dalamnya yang terkait dengan pendidikan, lingkungan, dan pembangunan infrastruktur.
Editor: Jeanny Aipassa