Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah Larang Thrifting Baju Bekas, Mendag: Produk Kita Bagus dan Murah
Advertisement . Scroll to see content

Kemendag Intensifkan Pengawasan Distribusi Minyak Goreng dan Beras Jelang Ramadan

Kamis, 16 Maret 2023 - 10:41:00 WIB
Kemendag Intensifkan Pengawasan Distribusi Minyak Goreng dan Beras Jelang Ramadan
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (tengah). (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengintensifkan pengawasan distribusi seluruh bahan pokok, khususnya minyak goreng dan beras, menjelang Ramadan. 

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengatakan Kemendag telah melakukan koordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Satgas Pangan terkait pengawasan distribusi bahan pokok tersebut. 

"Kegiatan pantauan pengawasan tersebut melibatkan dengan satgas. Jadi Kemendag, Bapanas, dan satgas. Tiga ini selalu jalan bareng," ujar Mendag saat Rapat Kerja Dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Rabu (15/3/2023).

Dia menjelaskan, minyak goreng dan beras menjadi fokus pengawasan, mengingat dua komoditas tersebut menghadapi banyak permasalahan dan belum tuntas ditangani. 

Permasalahan minyak goreng dan beras terutama terkait harga yang tinggi dan pasokannya yang langka, misalnya kasus penimbunan minyak goreng, kelangkaan Minyakita, naiknya harga beras, pengoplosan beras, dan sebagainya. 

"Awal-awal kami juga menemukan minyak goreng banyak ditimbun, tapi setelah kami cek ternyata karena permasalahan DMO. Kita juga Awasi beras, beberapa beberapa kali kita bersama Bulog operasi pasar. Hanya sekarang permintaannya tinggi stoknya berlomba," ungkap Zulkifli Hasan.  

Terkait dengan permasalahan beras, lanjutnya, Kemendag dan Bulog berupaya agar tidak kalah saing dengan swasta, Bulog sudah bisa membeli gabah petani dengan harga yang tertinggi. Dengan begitu, para petani bisa lebih sejahtera memproduksi dan menjualkan hasil panennya. Dengan demikian, diharapkan bisa membantu mengatasi kelangkaan stok dan tingginya harga di pasaran. 

"Bulog sekarang sudah bisa beli Rp9.950 per kg. Boleh pak sekarang. Sudah keluar aturannya, saya yang usul karena kalau tidak, Bulog tidak dapat-dapat," tutur Mendag. 

Oleh karena itu, beras di manapun akan dibeli oleh Bulog walaupun harganya di atas lebih mahal. Hal itu tidak masalah agar petani tidak dirugikan.

"Jadi saya tekankan sekarang walaupun ada impor beras petani tidak dirugikan karena harganya tetap bagus," tutur Mendag. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut