Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Papua Nugini Uji Coba Blokir Facebook, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Kemenko Marves Kembangkan Ekonomi Biru di Papua Nugini, Apa Itu?

Senin, 18 Desember 2023 - 19:30:00 WIB
Kemenko Marves Kembangkan Ekonomi Biru di Papua Nugini, Apa Itu?
ilustrasi laut ekonomi biru (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) tengah mengembangkan kewirausahaan di sektor ekonomi biru bagi masyarakat kepulauan, salah satu negara yang dibidik adalah Papua Nugini

Menurut Asisten Deputi di Bidang Hukum dan Perjanjian Maritim Kemenko Marves, Radian Nurcahyo medium untuk menguatkan kapasitas masyarakat pesisir di sektor kewirausahaan ekonomi biru adalah pelatihan. Sektor tersebut sangat potensial bagi masyarakat pesisir. 

“Kami sadar bahwa masyarakat pesisir terdiri dari banyak komunitas penyokong dengan banyak sekali potensi, utamanya di sektor ekonomi biru. Karena itu, AIS Forum hadir sebagai wadah untuk berinovasi dan mengembangkan dirinya, salah satunya adalah melalui pelatihan seperti ini,” ujar Radian Nurcahyo melalui keterangan pers, Senin (18/12/2023). 

Maka dari itu, Kemenko Marves menggandeng Archipelagic and Island States (AIS) Forum, AIDAN Limited, dan the National Capital District Commission (NCDC) Papua Nugini, serta didukung oleh PT Pertamina Hulu Energi.

Adapun strategi pengembangan kewirausahaan ekonomi biru di Papua Nugini pemerintah Indonesia dan AIS Forum berupa pelatihan dengan tajuk ‘Bluepreneur: Coastal Communities Training’ yang dilaksanakan dari 4 - 6 Desember 2023.

Program itu merupakan langkah awal Kemenko Marves dan AIS Forum untuk peningkatan kapabilitas masyarakat di Papua Nugini. Artinya, ada berbagai kegiatan dan pemberdayaan yang juga dilakukan di negara tetangga Indonesia itu. 

Radian mencatat, ada 30 bluepreneurs yang berasal dari berbagai wilayah di Papua Nugini dalam kegiatan tersebut. Pelatihan itu juga diselenggarakan dengan menggunakan pendekatan berbasis komunitas. 

Menyasar kaum perempuan, anak muda, dan penyandang disabilitas sebagai peserta pelatihan. AIS Forum dan Kemenko Marves memberikan ruang bagi para bluepreneurs agar bisa berinovasi pada ekonomi biru. 

Hal ini didasarkan bahwa Papua Nugini, bersama dengan negara-negara lainnya di Pasifik memiliki banyak sekali sumber daya potensial, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. 

Di hari ketiga pelatihan, hadir Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Papua Nugini, Andriana Supandy. Dubes Supandy ikut memantau pelaksanaan pelatihan dan ikut mencoba produk-produk yang dibuat oleh para peserta pelatihan. 

Berbagai contoh produk berhasil dikembangkan secara bersama-sama oleh para peserta sebagai luaran dari ide-ide yang muncul selama pelatihan berlangsung. 

Diharapkan setelah mendapatkan berbagai materi dan percontohan dari para pebisnis sektor ekonomi biru, para bluepreneurs dapat menerapkan dan mengimplementasikan kembali hasil pelatihan ini pada komunitasnya masing-masing. 

Harapan lebih besarnya adalah agar para peserta dapat membantu memajukan sektor ekonomi biru di komunitas wirausaha perempuan, anak muda, dan penyandang disabilitas, serta lebih besarnya lagi mampu menjadi dasar penyokong untuk memajukan sektor perdagangan di kawasan Papua Nugini dan sekitarnya.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut