Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus SYL, KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono di Lapas Sukamiskin
Advertisement . Scroll to see content

Kementan Sebut Food Estate di Kalteng Sudah Panen Jagung-Padi

Minggu, 28 Januari 2024 - 14:17:00 WIB
Kementan Sebut Food Estate di Kalteng Sudah Panen Jagung-Padi
food estate di Kalteng panen (kementan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian melalui Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Tengah memastikan food estate di Kalimantan Tengah saat ini sudah mulai berproduksi. Tercatat, ada jagung, singkong dan padi yang diproduksi.

Menurut Kepala BSIP Kalteng, Akhmad Hamdan kondisi pertanaman di food estate Kalteng menunjukkan hasil baik. Indikator, lahan food estate Gunung Mas mampu memproduksi jagung hingga 6,5 ton per hektar. 

Meskipun ini adalah tanaman awal, Hamdan menyebutkan keberhasilan ini mestinya bisa mematahkan keraguan dan isu kegagalan food estate.

"Lahan food estate ini memang berbeda dengan di Jawa, karena nya kita harus treatment dengan teknologi yang sesuai. Para ahli agronomi, irigasi hingga ahli tanah di Kementan turun ke lapangan bekerja. Kami memulai segalanya dengan perencanaan tanam yang matang," ujar Hamdan dalam keterangan resminya, Sabtu (27/1/2024).

Hamdan menambahkan jenis tanah berpasir memang berbeda dengan tanah tempat lain yang sudah kaya unsur hara tanah, tapi dengan teknologi pertanaman modern, Kementan melakukan pemupukan dan irigasi secara efisien. Teknologi ini menjadi salah satu teknologi mutakhir dalam bidang irigasi yang telah berkembang di hampir seluruh dunia.

"Banyak negara di dunia yang telah menerapkan teknologi ini. Teknologi ini hemat air, tenaga dan waktu. Jadi jangan heran kalo di food estate kok sepi saja. Mana petaninya, ya teknologi modern makin efisien," tutur dia.

Hamdan meyakini 600 hektare lahan food estate Gunung Mas tertangani dengan baik, dan Kementan akan terus bekerja di lapangan. Pemilihan jenis tanaman untuk dilakukan rotasi pun akan terus diujicobakan.

"Tanaman singkong butuh waktu lama, kalau melihat sekarang pasti kelihatan masih kecil. Tapi itu bukan stunting. Tanaman masih muda yang pasti masih kecil. Kita lihat beberapa bulan kedepan hasilnya. Jadi mohon jangan dikomentari dulu. Ahli pertanian kami sedang bekerja," tambah Hamdan.

Sebagai informasi, selain di Gunung Mas area food estate yang dikembangkan pemerintah berada pula di kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas. Di lokasi tersebut telah dikembangkan sistem irigasi dan infrastruktur lainnya yang mendukung bagi lahan pertanian. Lahan intensifikasi dan ekstensifikasi tersebut telah berhasil dan mampu meningkatkan provitas padi hingga 5,5 ton per hektar.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut