Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota DPR Harap BUMN Lebih Sehat di 2026: Harus Fokus pada Sektor Terkuat
Advertisement . Scroll to see content

Kementerian BUMN Targetkan Dividen 2024 Tembus Rp85 Triliun

Selasa, 02 Januari 2024 - 14:48:00 WIB
Kementerian BUMN Targetkan Dividen 2024 Tembus Rp85 Triliun
Kementerian BUMN menargetkan setoran dividen perusahaan pelat merah pada tahun 2024 mencapai Rp85 triliun. (Foto: Dok. iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan setoran dividen perusahaan pelat merah pada tahun 2024 mencapai Rp85 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pihaknya berupaya agar setoran dividen tidak menjadi benalu bagi BUMN, justru kontribusi itu menjadi sejarah emas. 

Menurutnya, jika target tersebut tercapai akan menjadikan setoran dividen tertinggi sepanjang perjalanan Kementerian BUMN

“Target dividen tahun depan (2024) Rp85 triliun, jadi memang itu tercapai sejarah lagi. Tahun ini (2023) Rp80 triliun, tahun depan Rp85 triliun, itu kan sejarah, dividen terbesar yang pernah diberikan,” ujar Erick.

Kementerian BUMN juga memasang target revenue atau pendapatan BUMN di 2024 mencapai Rp3.000 triliun. Sedangkan net income atau pendapatan bersih di angka Rp250 triliun.

Erick menyebut, meski terdapat tantangan, lantaran makro ekonomi global masih tertekan, pihaknya optimis net income dan revenue Perseroan bisa direalisasikan

“Kalau kita lihat beberapa negara sendiri masih mengalami, tentu inflasi tinggi dan supply chain yang terganggu. Tapi kami tetap di Kementerian BUMN paling tidak berusaha menyamakan dividen yang kita berikan di tahun 2023, sebenarnya walaupun cukup berat," tuturnya.

Sementara, Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) BUMN tahun 2024 dipatok di level Rp600 triliun. Erick menyebut, bila nominal dari target revenue, net income, hingga EBITDA bisa diperoleh, maka dividen yang akan dikontribusikan BUMN kepada negara pada 2024 lebih dari dividen tahun ini.

"Nah, jadi angkanya kalau ini tercapai, angka Rp81,5 triliun (dividen) untuk tahun 2023 (tahun buku) yang diberikan 2023 ini InsyaAllah bisa tercapai, asal angka besar ini tercapai," kata Erick.

Seiring dengan naiknya setoran dividen, Erick mendorong agar Penyertaan Modal Negara (PMN) yang digelontorkan pemerintah kepada BUMN juga harus meningkat. Dia menyebut, proporsinya bisa 54 persen untuk dividen dan 46 persen PMN.

Persentase tersebut telah dibahas Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Erick berharap usulan proporsi antara dividen dan PMN bisa disepakati.

Kementerian BUMN optimistis perusahaan pelat merah bisa menyetor dividen ke negara pada 2024. Nilai tersebut akan diberikan perusahaan baik di sektor perbankan, telekomunikasi, hingga pertambangan.

Adapun, kinerja perusahaan pelat merah tahun 2023 cukup cemerlang, setelah Kementerian BUMN, selaku pemegang saham menerapkan strategi restrukturisasi, transformasi, dan ‘bersih-bersih’ BUMN sejak 3-4 tahun belakangan. Restrukturisasi terkait dengan penyehatan struktur keuangan BUMN, termasuk upaya menyelesaikan utang triliunan rupiah, yang beberapa tahun lalu menjadi beban terbesar bagi perseroan. 

Transformasi difokuskan pada pembaharuan sistem dan model bisnis, efisiensi bisnis melalui merger dan holdingisasi, penerapan digitalisasi, peningkatan kinerja, hingga representasi kepemimpinan perempuan dan milenial di BUMN. 

Sementara itu, ‘bersih-bersih’ BUMN menyangkut soal pemberantasan korupsi dan penyelewengan di internal perusahaan negara, perbaikan Good Corporate Governance (GCG), dan kepemimpinan.

Erick memandang restrukturisasi, transformasi, dan ‘bersih-bersih’ adalah suatu keharusan agar perusahaan semakin sehat, tangguh, profesional, kompetitif dan berkelas dunia. Hal itu penting karena perseroan merupakan benteng ekonomi dan lokomotif kemajuan bangsa.

"Agar BUMN dapat lebih optimal dalam melayani masyarakat, menjadi penyeimbang pasar, memberikan dampak sosial, dan menghasilkan pendapatan bagi negara," ucap Erick.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut