Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkop Ferry Juliantono: Koperasi Harus Jadi Tulang Punggung Kemakmuran Bangsa
Advertisement . Scroll to see content

Kementerian Investasi Targetkan 3 Juta NIB Terbit Tahun Ini

Kamis, 20 Oktober 2022 - 17:01:00 WIB
Kementerian Investasi Targetkan 3 Juta NIB Terbit Tahun Ini
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: tangkapan layar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan hampir 2,5 juta Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga Oktober 2022 melalui platform Online Single Submission (OSS). Ditargetkan sebanyak 3 juta NIB diterbitkan tahun ini. 

"Realisasi sampai dengan Oktober, sudah hampir 2,5 juta NIB. Target tahun ini 3 juta NIB (diterbitkan)," ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia usai Pemberian NIB dikutip dari Antara, Kamis (20/10/2022).

Bahlil menambahkan, melalui sistem OSS berbasis risiko, penerbitan NIB bagi UMKM kini begitu mudah, cepat, dan gratis. Meski demikian, dia mengakui memang masih ada kendala perizinan OSS bagi perusahaan dengan risiko besar.

"Kalau penerbitan NIB di OSS, untuk UMKM hampir tidak ada kendala. Yang perusahaan risiko besar, itu yang memang masih ada problem terkait dengan kami punya data RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), izin lokasi. Dan yang kedua menyangkut PBG (Persetujuan Bangunan Gedung). Dua itu saja, lainnya tidak ada isu," kata dia.

Meski pemerintah sudah menyediakan upaya alternatif terkait kendala RDTR dan PBG itu, Bahlil menyebut perlahan sistem layanan perizinan usaha itu terus diperbaiki.

"Ya namanya aplikasi, dalam waktu setahun menggabungkan 79 undang-undang, peraturan menteri, itu nggak gampang bos. Tapi kita perlahan menuju perbaikan," tuturnya.

Bahlil menyebut, saat ini tingkat kemudahan investasi Indonesia pun terus membaik di antara negara ASEAN. Bahkan kini berada di bawah Singapura dengan hanya terpaut satu poin dalam laporan UNCTAD.

Hal itu dinilai merupakan dampak implementasi UU Cipta Kerja yang memberikan perubahan fundamental dan memberi ruang luas bagi dunia usaha.

"Tingkat kemudahan kita dibandingkan Singapura yang dikeluarkan datanya oleh UNCTAD, Indonesia di bawah Singapura 1 poin, Singapura 19 poin, Indonesia 18 poin. Artinya, sejak implementasi UU Cipta Kerja, perubahan-perubahan fundamental, dalam rangka memberikan peluang kepada dunia usaha, semakin hari semakin baik," ucap Bahlil.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut