Kementerian PUPR Kaji Skema Pembiayaan Perumahan untuk Generasi Milenial, Kenaikan Suku Bunga Sesuaikan Gaji
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono menyebut salah satu kendala generasi milenial sulit memiliki hunian sendiri karena masih tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah menyusun skema pembiayaan perumahan yang khusus diberikan untuk generasi milenial.
"Milenial itu tidak akan mampu punya rumah, mungkin masalahnya ada di bunga," ujar Basuki saat ditemui iNews.id di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (31/8/2023) malam.
Basuki menambahkan, salah satu skema yang ditawarkan adalah Graduated Payment Mortgages (GPM). Skema pembiayaan tersebut pada dasarnya akan membuat cicilan yang ada diawal-awal kredit akan lebih murah. Namun, angsuran tersebut akan meningkat seiring tahun berjalan, menyesuaikan inflasi dan kenaikan gaji debitur.
"Sekarang misal bayar angsuran Rp3 juta berat, tapi mungkin setelah beberapa tahun kemudian sudah tidak berarti lagi, karena ada kenaikan inflasi dan kenaikan gaji," katanya.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna menuturkan, GPM akan membuat bunga KPR diawal pengajuan lebih rendah tapi bunganya akan meningkat di tahun berikutnya, sehingga bisa menyesuaikan pendapatan calon peserta KPR.
"Salah satu skema ya GPM. Jadi, pembayaran itu bunganya meningkat, awalnya mungkin bisa 4 persen bunganya, nanti naik jadi 5 (persen) sesuai dengan kenaikan pendapatan yang bersangkutan, di design begitu," ucap Herry.
Diharapkan, skema tersebut mampu menjadi solusi untuk meningkatkan akses kepemilikan rumah khususnya bagi generasi milenial. Mengingat, rumah menjadi salah satu kebutuhan pokok setiap orang. Adapun, saat ini skema tersebut masih dalam kajian oleh Kementerian PUPR
"Kalau awal pengajuan itu masih rendah, itu nanti setiap tahun naik, ini sudah beberapa bulan sedang kita dikaji," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama