Kereta Cepat Whoosh Angkut 4 Juta Penumpang sejak Beroperasi
JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat sebanyak 4 juta penumpang menggunakan Kereta Cepat Whoosh sejak beroperasi komersial pada 17 Oktober 2023 hingga 9 Juli 2024. Rata-rata volume penumpang Whoosh pada awalnya berkisar 9.000 orang per hari, namun berangsur naik signifikan hingga kini pada kisaran 18.000-22.000 per hari.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menuturkan, capaian tersebut mencerminkan kepercayaan dan antusiasme masyarakat terhadap layanan kereta cepat pertama di Asia Tenggara (ASEAN) ini.
“Melayani 4 juta penumpang adalah pencapaian yang luar biasa bagi KCIC dan menunjukkan kepercayaan publik terhadap layanan kami,” ujar Eva dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7/2024).
Eva memastikan KCIC terus meningkatkan layanan melalui berbagai inisiatif. Salah satunya dengan menambah jumlah perjalanan Whoosh yang dilakukan secara bertahap. Saat ini, terdapat 48 perjalanan per hari dengan headway hingga 30 menit.
KCIC juga terus meningkatkan fasilitas di stasiun dan dalam kereta untuk kenyamanan penumpang. Menurut survei per semester I 2024 untuk 1.000 penumpang, sebanyak 44 penumpang menggunakan Whoosh untuk kegiatan wisata, berlibur, dan kegiatan bersama keluarga.
“Angka ini menggarisbawahi peran penting Whoosh dalam mendukung dan mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia,” katanya.
Senada, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) melaporkan Kereta Cepat Whoosh membantu mempromosikan Jakarta dan Bandung ke masyarakat Asia Tenggara, sehingga mau berkunjung ke Indonesia.
Ketua Umum Astindo, Pauline Suharno menuturkan, pihaknya menerima banyak permintaan kunjungan untuk melakukan tur menggunakan Kereta Cepat Whoosh. Peningkatan permintaan didominasi oleh pelajar dan korporasi.
"Adanya Whoosh ini sangat membantu sekali untuk kita di Jakarta. Mempromosikan Jakarta sebagai destinasi pariwisata, terutama untuk di negara-negara ASEAN. Karena negara ASEAN ini baru Jakarta, baru kita Indonesia yang punya kereta cepat," kata Pauline.
Editor: Aditya Pratama