Kilang Balongan Terbakar, Menteri ESDM Minta Pertamina Amankan Pasokan BBM
JAKARTA, iNews.id - Pasokan BBM ke Jabodetabek dan Jawa Barat terancam setelah tangki di area T-301 Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat terbakar. Skenario antisipasi perlu dilakukan agar tak terjadi kelangkaan BBM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif meminta Pertamina untuk mengamankan pasokan BBM imbas terbakarnya empat tangki di Kilang Balongan.
"(Pertamina) akan mengoptimalkan kapasitas produk di kilang-kilang lain yang ada dengan memperhatikan standar keselamatan bekerja. Kita harapkan kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi dari Pertamina sendiri," katanya, Minggu (4/4/2021).
Kebakaran di Kilang Balongan pertama kali terjadi pada tangki T-301G yang berisikan 23.290 KL gasoline. Insiden tersebut merembet ke tiga kilang yang berlokasi di area yang sama, yaitu T-301E yang berisi 2.038 KL gasoline, dan T-301F dan T-301H dalam keadaan kosong.
Soal penyebab kebakaran, Arifin mengatakan, investigasi sedang dilakukan dengan melibatkan pihak internal Pertamina. dan eksternal. Dia enggan berspekulasi soal penyebab kebakaran tersebut.
"Kita pendalaman yang lebih dalam, memang ada data-data informasi awal tetapi tidak bisa dijadikan justifikasi langsung, kita butuh proses karena ada yang terlihat langsung ada yang tidak terlihat langsung," katanya.
VP Corporate Communication Pertamina, Fauziyah Usman memastikan tidak akan terjadi kelangkaan BBM akibat terbakarnya empat tangki di Kilang Balongan. Dia menyebut, yang terbakar hanya tangki, bukan kilang yang memproses BBM.
"Masyarakat tidak perlu panik, pasokan BBM dalam keadaan aman. Yang terbakar hanya storage, bukan kilang, sehingga kilang sudah dapat mulai distart-up dan selanjutnya dapat beroperasi secara normal. Balongan ini memasok ke Plumpang Jakarta dan Cikampek. Dan sampai sekarang pasokan dan distribusi aman," ucapnya.
Kilang Balongan merupakan salah satu kilang yang dimiliki Pertamina. Kilang dengan kapasitas pengolahan 125.000 barel per hari ini merupakan kilang dengan kompleksitas tertinggi di Indonesia (11,9 Nelson Index). Kilang ini mulai beroperasi sejak tahun 1994 ini mengolah 14 jenis crude domestik (87 persen input total) dan 3 jenis crude impor (13 persen input total). Produk yang dihasilkan kilang ini antara lain avtur, BBM (gasoline, diesel), LPG, petrokimia (propylene) dan produk samping lainnya.
Sebagian besar atau sekitar 82 persen produk kilang Balongan disalurkan ke DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, antara lain melalui Depot Plumpang dan Depot Cikampek.
Editor: Rahmat Fiansyah