Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KTT APEC 2025, Prabowo Ajak Asia-Pasifik Kolaborasi Atasi Perdagangan Narkotika hingga Penyelundupan
Advertisement . Scroll to see content

Kinerja Ekonomi Indonesia Moncer, Investor Jerman Makin Mantap Jajaki Kerja Sama

Kamis, 05 Oktober 2023 - 07:59:00 WIB
Kinerja Ekonomi Indonesia Moncer, Investor Jerman Makin Mantap Jajaki Kerja Sama
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan delegasi bisnis Jerman, Asienbrücke Association, di Jakarta, Rabu (4/10/2023). (Foto: dok Kemenko Perekonomian)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kinerja ekonomi Indonesia yang moncer dan menunjukkan pertumbuhan di atas 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut membuat investor Jerman makin mantap menjajaki kerja sama.

Hal itu, disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, setelah melakukan pertemuan dengan delegasi bisnis Jerman, Asienbrücke Association, di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Delegasi bisnis tersebut dipimpin Anggota Parlemen Jerman Andreas Scheuer, yang merupakan mantan Menteri Transportasi dan Infrastruktur Jerman pada era Kanselir Angela Merkel (2013-2018). Saat ini, Andreas Scheuer menjabat sebagai Presiden dan CEO Asienbrücke Association. 

Sebagai informasi, Asienbrücke Association merupakan organisasi non-profit yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama negara-negara di Kawasan Asia Pasifik dengan Jerman dan Uni Eropa. 

Menurut Airlangga, dalam kunjungannya ke Indonesia, Asienbrücke Association mencari peluang kemitraan kerja sama ekonomi dan investasi, khususnya untuk sektor teknologi, mobilitas, dan logistik.

“Performa perekonomian Indonesia berada di jalur yang baik dalam beberapa kuartal terakhir, bahkan pada kuartal II 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh ke angka 5,17 persen (yoy). Ini membuat investor Jerman tertarik menjajaki kerja sama,” ujar Airlangga.

Andreas Scheuer mengapresiasi kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menyampaikan terkait pentingnya sektor teknologi, mobilitas, dan logistik untuk menghadapi situasi global saat ini.

“Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN. Penting bagi Jerman sebagai mitra untuk terus menjalin kerja sama yang baik, terutama untuk memperbaiki neraca perdagangan kedua negara yang dinilai belum mencapai potensi terbaiknya,” ungkap Andreas.

Pertemuan tersebut juga membahas sejumlah isu ekonomi lainnya, seperti transisi energi konvensional ke sumber energi terbarukan, strategi pengembangan industri, serta investasi masa depan melalui pengembangan kapasitas generasi muda. Delegasi Jerman menyampaikan adanya peluang untuk membangun kerja sama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). 

“Kami terbuka untuk kerja sama pengembangan kapasitas tenaga kerja. Indonesia memiliki bonus demografi di mana banyak engineer muda yang berpotensi untuk ditingkatkan keahliannya melalui pengalaman bekerja di perusahaan Jerman,” kata Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, salah satu perusahaan Jerman juga memberikan komitmennya untuk membantu Indonesia dalam memitigasi kebakaran hutan di tengah fenomena “el-nino” (pemanasan suhu muka laut) akhir-akhir ini. 

Selanjutnya, CEO Samsara Capital Investment menyampaikan bahwa Jerman memiliki teknologi untuk penanganan kebakaran hutan dengan satelit untuk mendeteksi titik api dan siap berkolaborasi lebih lanjut untuk membantu Indonesia.

Pada pertemuan tersebut Airlangga didampingi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, serta Tim Asistensi dan Staf Khusus Menko Perekonomian. Sedangkan Andreas Scheuer didampingi oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia serta beberapa perwakilan perusahaan Jerman.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut