Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hans Patuwo Resmi Diangkat Jadi CEO dan Dirut GOTO, Gantikan Patrick Walujo
Advertisement . Scroll to see content

Kinerja GOTO Naik, Pendapatan Q1 Melejit 123 Persen dan Rugi dipangkas 41 Persen

Kamis, 27 April 2023 - 18:03:00 WIB
Kinerja GOTO Naik, Pendapatan Q1 Melejit 123 Persen dan Rugi dipangkas 41 Persen
Perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merilis laporan keuangan kuartal I-2023 dibandingkan dengan periode tiga bulan yang sama tahun lalu. (Foto: dok Gojek)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merilis laporan keuangan kuartal I-2023 dibandingkan dengan periode tiga bulan yang sama seperti tahun lalu atau year on year (yoy).

Hasilnya, induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial tersebut membukukan kenaikan pendapatan bersih hingga 123 persen menjadi Rp3,32 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp1,49 triliun.

GoTo juga mencatatkan EBITDA (earnings before interest, tax, depreciation, and amortization) yang disesuaikan tumbuh 67 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp-1,6 triliun atau -1,1 persen, persentase dari nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV).

Nilai EBITDA yang disesuaikan itu juga tumbuh 49 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya karena didukung kinerja kuat, khususnya dari unit bisnis on-demand services dan e-commerce. GoTo juga mampu memotong rugi bersih hingga 41 persen pada Q1-2023 menjadi Rp3,89 triliun dari rugi bersih Q1-2022, yakni Rp 6,61 triliun.

Manajemen GoTo dalam keterangan resmi menyatakan, penurunan rugi bersih hingga 41 persen tersebut didorong antara lain oleh pertumbuhan pendapatan serta penurunan insentif dan biaya pemasaran produk. Perbaikan pada rugi operasional, sebagian diimbangi oleh faktor non-operasional, seperti normalisasi nilai tukar mata uang asing dan penyesuaian nilai wajar instrumen keuangan. 

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan, pada kuartal pertama 2023, perseroan terus melangkah menuju profitabilitas. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan EBITDA yang disesuaikan sebesar 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan 49 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Perseroan telah berada pada pertengahan jalan menuju target EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat. 

"Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel, serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan,” kata Andre dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

GTV Grup pada kuartal pertama 2023 mencapai Rp149 triliun, meningkat 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan memperkirakan pertumbuhan transaksi dan GTV yang lebih moderat sepanjang paruh pertama tahun ini sejalan dengan upaya perseroan mempercepat rencananya mencapai profitabilitas berbasis konsumen setia. 

“Kami akan terus membangun infrastruktur ekosistem yang semakin solid untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan menuju profitabilitas dalam jangka panjang,” tuturnya.

Pendapatan Bruto

Adapun pendapatan bruto Grup GoTo pada periode tiga bulan pertama 2023 ini mencapai Rp5,98 triliun, naik 14 persen yoy dari sebelumnya Rp5,23 triliun. Pendapatan ini diperoleh dari semua bisnis inti GOTO, yakni on-demand, e-commerce, dan financial technology (fintech).

Secara detail, pendapatan bruto layanan on-demand melalui Gojek naik 12 persen menjadi Rp2,99 triliun, pendapatan bruto e-commerce via Tokopedia naik 21 persen menjadi Rp2,26 triliun dari Rp1,87 triliun, dan pendapatan fintech lewat GoTo Financial (GTF) melesat 25 persen menjadi Rp424 miliar dari Rp338 miliar.

Pendapatan bruto yang meningkat 14 persen yoy ditopang strategi dalam meningkatkan kesetiaan konsumen dengan memanfaatkan portofolio produk bernilai tambah (value-added products) dan layanan premium. 

Pada kuartal pertama 2023, GoTo terus meningkatkan monetisasi dan menerapkan penghematan beban usaha secara menyeluruh.

Sementara itu, biaya insentif dan pemasaran juga turun sebesar Rp2,6 triliun atau 39 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Margin kontribusi Grup GoTo mencatatkan angka positif sebesar 0,4 persen sebagai persentase dari GTV, tumbuh pesat sebesar 224 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp636 miliar.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan bahwa dengan tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan grup pada kuartal ini, perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis. Hal ini didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten.

Menurut pihaknya, pengelolaan beban operasional tetap secara cermat turut mendukung perseroan dalam langkahnya mencapai profitabilitas dan secara signifikan telah mengurangi biaya operasional, serta tingkat cash burn.

“Menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan beban juga merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang perseroan, di mana basis biaya yang lebih rendah akan memberikan kami keleluasaan lebih besar untuk mengalokasikan modal demi percepatan pertumbuhan di masa depan,” ujar Jacky Lo.

Adaun posisi kas GoTo dan neraca keuangan tetap solid dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp26,8 triliun, serta fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, di mana Rp1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023. Jacky menegaskan, perseroan meyakini akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.

Selama kuartal pertama 2023, jumlah konsumen profitabel tetap stabil dan mencapai lebih dari 70 persen total konsumen. Selain itu, mereka bertransaksi lebih sering dengan GTV per konsumen profitabel yang terus tumbuh secara kuartalan dan menyumbang lebih dari 70 persen total GTV4 Grup pada kuartal pertama 2023.  

Fokus Perseroan pada monetisasi mendorong peningkatan take rate Grup secara keseluruhan sebesar 29 bps dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Jacky menegaskan, ke depan perseroan menetapkan pedoman kinerja, yakni mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023. EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun buku 2023 dalam rentang Rp-5,3 hingga Rp-4,6 triliun. 

"Pedoman tersebut ditetapkan berdasarkan kondisi pasar pada saat ini dan mencerminkan estimasi pendahuluan Perseroan, yang secara keseluruhan bergantung pada berbagai ketidakpastian, termasuk yang terkait dengan inflasi serta dampak dari pandemi Covid-19," tuturnya. 

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut