Kisah Alessandro Rosano yang Sukses Jadi Miliarder Berkat Jualan Sepatu Jelek
JAKARTA, iNews.id - Kisah pendiri produsen sepatu HeyDude Alessandro Rosano yang sukses menjual sepatu jelek menarik untuk diketahui. Pengusaha Italia yang tinggal di Hong Kong itu sebelumnya telah mencoba bisnis lain sebelum akhirnya menjadi miliarder dengan membuat sepatu.
Mengutip Forbes, dengan HeyDude, yang membuat sepatu slip-on yang nyaman dengan tampilan jelek dan imut, Rosano mendapatkan jackpot. Dengan investasi minimal dan hampir tanpa pemasaran, pendapatannya melonjak mencapai 581 juta dolar AS pada tahun 2021, dengan laba bersih 175 juta dolar AS.
Pada bulan Desember 2021, Rosano setuju untuk menjual merek tersebut ke Crocs, yang identik dengan produk sendal karet lucu yang menjadi fenomena di seluruh dunia, seharga 2,5 miliar dolar AS dalam bentuk tunai dan saham.
Dengan kesepakatan itu, Rosano menjadi miliarder dengan kekayaan 1,4 miliar dolar AS atau setara Rp21,53 triliun, menurut perkiraan Forbes. Mitra bisnisnya dan distributor Amerika Daniele Guidi juga memperoleh kekayaan mencapai 650 juta dolar AS setelah menghasilkan 787 juta dolar AS tunai dari kesepakatan tersebut, menurut peraturan yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa.
Apa yang dibangun Rosano dan Guidi kemungkinan besar tidak akan berhasil. Hal ini sangat kontras dengan banyak merek yang melakukan pendekatan langsung ke konsumen (direct-to-consumer) yang menerima dana dan perhatian dalam jumlah besar dari media sosial selama tahun-tahun booming, namun gagal menjadi bisnis yang layak.
Seperti produsen sepatu, Allbirds yang pernah menjadi kesayangan Silicon Valley justru mengalami penurunan kapitalisasi pasar dari puncaknya lebih dari 4 miliar dolar AS setelah penawaran umum perdana pada tahun 2021 menjadi hanya 199 juta dolar AS saat ini karena penjualan tahunan gagal mencapai 300 juta dolar AS dan kerugian yang besar.
Keberhasilan HeyDude juga didorong keputusan Brown's Shoe Fit Co pada dua tahun lalu yang menyediakan sepatu merek HeyDude dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan mencapai tingkat yang sangat tinggi.
Pembeli jaringan 73 toko Midwestern akan mendapatkan laporan status di pagi hari dan mencoba melakukan pemesanan dalam jumlah besar.
“Kami akan mendapatkan seperempat atau setengah dari jumlah yang kami keluarkan. Seluruh negara berusaha mendapatkannya,” ucap Manajer Senior Brown's Adam Smith.