Kisah Angga Fauzan, Penerima Beasiswa LPDP yang Bikin Sri Mulyani Optimistis Indonesia Pasti Maju

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memberi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda untuk meraih mimpi melalui beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
Hal itu, dilakukan Sri Mulyani dengan mengunggah video kisah perjuangan Angga Fauzan, salah satu penerima beasiswa LPDP, di akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Selasa (21/11/2023).
"Apa mimpimu yang belum terwujud…? Kisah perjuangan @angggafauzan—salah satu awardee beasiswa @lpdp_ri - ini mungkin bisa jadi motivasi dan inspirasi bagi kita," ujar Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Dalam unggahan video tersebut, Angga Fauzan yang merupakan alumni penerima beasiswa LPDP mengisahkan bahwa pada masa kecil, dia dan orang tuanya sempat tinggal di daerah Ciracas, Jakarta Timur.
Ayahnya adalah seorang penjual ayam goreng gerobakan, namun suatu ketika, area tempat ayahnya berjualan digusur. Akhirnya, keluarga Angga memutuskan untuk pindah ke kampung halaman ayahnya di Boyolali, Jawa Tengah.
Saat itu, kakek Angga menjadikan gubuk untuk ternak kambing sebagai tempat tinggal keluarga Angga yang baru pindah dari Jakarta.
Kakek Angga memutuskan menjual kambingnya lalu membersihkan gubuk tersebut agar dapat ditempati keluarga Angga. Lantainya masih tanah, dindingnya berupa bambu triplek, yang di kala hujan turun bocor kemana-mana.
Angga pun tinggal di sana dari kelas 4 SD hingga SMA. Kondisi keluarganya yang miskin membuat banyak hal yang dialami Angga, mulai dari bullying hingga nyaris putus sekolah.
Saat SMP, di kala teman-temannya mengambil ijazah, biasanya mereka akan langsung diantarkan orang tuanya untuk mendaftar SMA. Hal ini berbeda dengan Angga. Ayahnya justru mengantar Angga ke tempat kursus komputer supaya bisa langsung kerja di pabrik atau toko.
"Kursus komputernya bukan yang coding atau apa, enggak, yang basic Microsoft Word, basic Microsoft Excel biar entah mungkin jadi admin di pabrik atau toko mana," ungkap Angga.
Namun diam-diam Angga mendaftarkan diri ke SMA yang diinginkannya. Dari rumah Angga berangkat dengan pakaian biasa, sampai sekolah dia mengganti baju seragam dan langsung mendaftarkan diri di SMA tersebut.
Orang tua Angga baru diberi tahu ketika Angga sudah resmi diterima di SMA tersebut. Mereka pun harus mencari pinjaman sebesar Rp1,7 juta untuk uang pangkal, sang Ayah pun memaksakan diri mencari pinjaman kanan-kiri.
Lulus SMA, Angga diterima di jurusan DKV di Institut Teknologi Bandung (ITB). Angga mendapatkan beasiswa LPDP pada tahun 2017, setahun setelah dia lulus sarjana di DKV ITB.
"Sebenarnya saya sempat gagal, tapi saya berusaha lebih keras lagi dengan mengikuti kursus supaya lolos program beasiswa LPDP di tahun berikut," ujar Angga.
Dia pun lolos untuk pendidikan master di Edinburgh University, Inggris. Dari Boyolali ke Skotlandia, Angga berhasil mewujudkan mimpinya untuk meraih pendidikan tinggi.
"Tak berhenti sampai di situ, dia juga membagikan ilmu dan pengalaman yang dimiliki kepada komunitas sosial serta turut mencerdaskan bangsa melalui platform @myskill.id," tutur Sri Mulyani.
Saat ini, Angga berprofesi sebagai Founder dan CEO MySkill, sebuah startup yang dikhususkan untuk membantu generasi muda memiliki skill dan mendapatkan lapangan kerja yang layak agar bisa menghidupi dirinya serta keluarga.
"Selamat ya, Angga. Perjuanganmu luar biasa membanggakan. Orang-orang seperti Angga ini yang membuat dirinya optimis. "Indonesia pasti bisa mencapai cita-cita untuk maju," tutur Sri Mulyani.
Editor: Jeanny Aipassa