Kisah Hans Langer, Jadi Miliarder setelah Gagasan Ditolak Atasan
JAKARTA, iNews.id - Kesuksesan yang diraih Hans Langer bisa menjadi motivasi bagi yang pernah mendapatkan penolakan dalam dunia kerja. Keberhasilan Langer sebagai pengusaha yang bergerak di dunia percetakan 3 dimensi (3D) dimulai dari penolakan atasannya terhadap gagasan yang diusulkannya.
Dikutip dari berbagai sumber, setelah mendapatkan gelar Ph.d dari Ludwig Mazimilian University of Munich, Jerman, Hans Langer ingin melanjutkan kariernya sebagai seorang akademisi. Namun, keinginannya kandas karena seorang profesor yang percaya akan kemampuannya di bidang industri.
Pada 1981, Hans Langer bergabung di perusahaan Carl Baasel sebagai ilmuwan fisika. Namun, hatinya masih bimbang karena dirinya ingin fokus pada bidang penjualan.
Setelah mengundurkan diri, pada 1985 dia kemudian bergabung dengan General Scanning dan mulai mengamati teknologi 3D yang pada saat itu mulai berkembang.
Setelah melakukan pengamatan, dia kemudian mengajukan gagasan yakni sebuah teknologi baru yang dia sebut dengan Electro Optical System (EOS) atau sebuah sistem yang mengembangkan printer 3D raksasa.
Namun, gagasan tersebut ditolak atasannya karena dinilai memiliki risiko yang tinggi. Setelah itu, dia memutuskan mundur dari perusahaan tersebut dan mendirikan EOS Group pada 1989.
Dia berhasil membangun perusahaan tersebut sekaligus menjadi solusi di bidang percetakan industri 3D. Berkat kegigihannya tersebut, EOS Group sukses dan berjaya selama 30 tahun lebih.
Menurut data Forbes, harta kekayaannya saat ini mencapai 2,2 miliar dolar AS atau setara Rp34,46 triliun. Dia juga menjadi miliarder percetakan 3D pertama di dunia.
Editor: Aditya Pratama