Kisah Mantan Pramugara Sukses Jualan Kepak Madu Cuan Ratusan Juta Sehari
JAKARTA, iNews.id - Seorang mantan pramugara bernama Muhammad Ilham sukses menjadi pengusaha kuliner dengan nama Kepak Madu Ma'el. Bahkan, omzetnya dalam sehari mencapai ratusan juta rupiah.
Sebelum terjun ke dunia bisnis, pemuda 30 tahun ini bekerja sebagai seorang pramugara. Meski berpenghasilan besar, namun pria yang mualaf pada usia 22 tahun di 2014 itu tidak memiliki tabungan lantaran menjadi tulang punggung keluarga dengan tiga adik yang harus dibiayai dan orang tua yang sudah tidak bekerja lagi.
Karena itu, dia menyambi bisnis pakaian perempuan. Bahkan dia membeli pakaian di Hong Kong mencapai Rp40 juta untuk dijual di Indonesia. Namun usaha ini hanya berjalan satu tahun.
Setelah itu, dia mencoba franchise Ayam Gepuk Pak Gembus dengan mengeluarkan dana Rp60 juta. Tapi lagi-lagi bisnisnya hanya bertahan sekitar satu tahun. Akhirnya dia mencoba belajar bisnis ikan lohan dan casing handphone, namun juga tidak bertahan lama.
Saat Covid-19 melanda Indonesia, dia sempat mengalami kesulitan ekonomi. Itu karena dunia penerbangan terdampak, sehingga dia tidak bekerja.
"Sampai akhirnya pas Covid-19 kemarin 2020, penerbangan tiarap tidak ada aktivitas sama sekali. Itu saya stres," kata dia, dikutip dari YouTube Rukun Indonesia, Senin (16/1/2023).
Dalam kondisi terpuruk tersebut, salah satu temannya di penerbangan bernama Radit, menghubungi Ilham dan mengajak untuk membantu jualan nasi uduk di pinggir jalan. Temannya tersebut juga menawarkan tempat untuk jualan di depan Barbershop miliknya.
"Akhirnya saya jualan sempol ayam. Pagi bantuin jualan nasi uduk, setelahnya saya jualan sempol," ujarnya.
Dia mengaku hanya menjalani usaha itu selama tiga bulan. Setelah itu, dia mengajak temannya untuk mengelola usaha dengan prospek hasil yang lebih besar. Gayung bersambut, idenya diterima dengan baik oleh Radit dan akhirnya kedua sahabat itu melakukan riset pasar dan muncullah ide untuk menjual makanan khas Malaysia, yaitu kepak madu yang dipadukan dengan nasi hainan, yang dinamakan Kepak Madu Ma'el pada 2020.
"Ide dari beliau kita pakai nasi hainan, jadi makannya kepak madu pakai nasi hainan. kepak madu mungkin sudah banyak tapi kepak madu pakai nasi hainan ini kita yang pertama di Indonesia," ujarnya.
Awalnya mereka berjualan dengan menggunakan gerobak. Namun lama kelamaan akhirnya mereka berhasil mengembangkan usahanya bahkan hingga memiliki 14 outlet.
"Saya jual Rp35.000, total outlet selama dua tahun 14, tapi sekang beberapa sudah ada yang tutup. Dalam sehari (terjual) 1.200 pieces sayap pernah dalam satu outlet kalau 14 digabung bisa sampai 14.000 potong sayap," tutur dia.
Jika dikalkulasi, maka omzetnya mencapai sekitar Rp490 juta sehari. Adapun rencana ke depan, Ilham dan partnernya ingin mengembangkan outlet.
Sementara untuk menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses, menurutnya, harus punya visi dan mental yang kuat, cepat bangkit jika mengalami kegagalan dan jangan stres jika mengalami kegagalan. Selain itu, pilih usaha yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan riset mengenai prospek yang baik di masa depan. Itu bisa dipelajari dari media sosial.
"Usaha harus sesuai kebutuhan market, banyak berdoa minta petunjuk kepada Allah. Juga ikhtiar lihat peluang di depan mata," katanya.
Editor: Jujuk Ernawati