Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Cessna Bro Skydive Jatuh di Karawang, Pilot Ungkap Penyebabnya
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pilot Jadi Penjual Ikan karena Pandemi, Sukses Kantongi Omzet Miliaran Rupiah

Selasa, 20 Desember 2022 - 21:12:00 WIB
Kisah Pilot Jadi Penjual Ikan karena Pandemi, Sukses Kantongi Omzet Miliaran Rupiah
Kisah pilot jadi penjual ikan karena pandemi, sukses kantongi omzet miliaran rupiah. Foto: Antara
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kapten Pandu Silvanto dan Kapten Bhisma Bagaskara merupakan dua orang pilot dari maskapai AirAirsia yang menjadi korban dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan industri penerbangan ambruk. Keduanya akhirnya memutuskan untuk berwirausaha dengan menjual ikan.

Pengalaman menerbangkan pesawat dari satu daerah ke daerah lainnya membuat luasnya referensi Silvanto dan Bhisma untuk mengetahui daerah mana saja yang menjual ikan segar. Hingga akhirnya, alumni sekolah penerbangan Aviatour Flight School di Filipina, ini justru lebih sukses menerbangkan usahanya hingga mengantongi omzet Rp1 miliar hingga Rp2 miliar dengan menjual 100-150 ton ikan setiap bulan

Namun demikian, cerita dua kapten tersebut tidak semulus yang dibayangkan. Pandu sempat menceritakan tentang lika-liku pemilihan jenis usaha yang digelutinya hingga saat ini. Awalnya mereka sempat mencoba trading sebelum bisnis menjual ikan.

"Mulanya kami mencoba trading tapi setelah mempelajari, akhirnya pilih jual ikan. Bisa dikatakan kami saat itu mempertaruhkan nyawa terakhir," kata Pandu, dikutip dari Antara

Dua sahabat ini memilih bisnis perikanan karena dianggap lebih berkelanjutan. Pasalnya, sampai kapan pun manusia membutuhkan makan, terutama untuk pemenuhan nutrisi dalam tubuhnya.

Kemudian mereka mendirikan perusahaan Silvara jaladri Indonesia pada Agustus 2020. Perusahaan ini menjual ikan segar dan ikan beku dengan pusat kegiatan di Jakarta. 

Mereka pun tak tanggung-tanggung menjalankan bisnis yang bukan bidang mereka, dengan mengandeng alumni Sekolah Tinggi Perikanan.

Dengan pengalaman berkunjung di banyak daerah semasa menjadi pilot, akhirnya Pandu dan Bhisma menemukan pusat produksi perikanan di beberapa daerah, seperti Kepulauan Rote (NTT), Ambon (Maluku) dan Banda Aceh (Aceh). Beragam jenis ikan yang dijual seperti ikan layang, ikan kakap, ikan bentong, ikan tongkol abu, ikan tongkol batik, ikan pelagis.

Pandu menjelaskan, menggeluti bisnis perikanan bukan hal yang mudah karena mengharuskan mereka mempelajarinya. Menurutnya bisnis perikanan ini sangat tergantung dengan cuaca dan musim.

"Jenis ikan laut dan jumlahnya sangat tergantung dengan musim. Selain itu, bisnis ini rentan sekali mengalami kerugian karena sangat mengutamakan kualitas barang," ujar Pandu.

Pandu menceritakan sempat ditipu oleh rekan bisnisnya yang menyebabkan kerugian hingga Rp700 juta. Namun sebagai pendatang baru di bisnis ini, uang tersebut dianggap sebagai ongkos belajar. Hal itu pun menjadi pelajaran dalam berbisnis. 

Kini setelah sukses menjual ikan dengan omzet miliaran rupiah, Pandu masih mempunyai keinginan untuk kembali menjadi pilot. Baginya, menjadi pilot merupakan sebuah hasrat dalam hidupnya.

Menurutnya, bisnis dan profesi sebagai pilot bisa berjalan beriringan asalkan telah memiliki sistem manajemen yang dapat dipertanggungjawabkan.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut