Kisah Pria Disleksia Sukses Jadi Pemilik Perusahaan Pariwisata Luar Angkasa
LONDON, iNews.id - Miliarder asal Inggris Richard Branson adalah pemilik perusahaan luar angkasa, Virgin Galactic. Perusahaan tersebut menjadi pelopor pariwisata luar angkasa pertama yang mencapai antariksa.
Pendiri Virgin Group ini menjadi pengusaha sukses setelah berhasil mengubah kelemahannya, di mana dia menderita disleksia. Bahkan karena hal itu, dia dianggap bodoh. Branson remaja pun tak pernah membayangkan kelak akan jadi miliarder.
"Yang menarik dari orang-orang yang menderita disleksia adalah mereka sering bisa unggul dalam hal-hal yang mereka sukai. Dan saya memiliki hasrat untuk banyak hal," kata dia, dikutip dari CNN.
Pada akhirnya, dia mengubah hasratnya untuk mengembangkan bisnis meski harus mengambil banyak risiko. Branson memulai bisnis pertamanya usai putus sekolah.
Mengutip Britannica, pria kelahiran Shamley Green, Surrey, Inggris pada 18 Juli 1950 ini memulai usaha pertamanya dengan mendirikan majalah Student. Ketika majalah itu mulai merugi pada akhir 1960-an, dia membentuk Virgin Mail Order Records untuk mengumpulkan dana, dan pada 1971 dia membuka toko kaset diskon pertama di Inggris.
Pada 1973, Branson membantu untuk membangun Virgin Records, yang dengan cepat menjadi label utama di seluruh dunia untuk genre punk dan new wave. Kemudian pada 1984, miliarder itu menjadi pendukung mayoritas maskapai yang dia ganti namanya menjadi Virgin Atlantic Airways.
Dimulai dengan satu pesawat, Branson menjual Virgin Records pada 1992 untuk mengumpulkan dana dalam pengembangan Virgin Atlantic. Usahanya pun membuahkan hasil.
Perusahaannya berkembang menjadi salah satu perusahaan swasta terbesar di Inggris Raya, yang memiliki sekitar 100 bisnis, termasuk Virgin Megastores. Kemudian pada 2004, Branson membentuk Virgin Galactic, sebuah perusahaan pariwisata luar angkasa yang menawarkan penerbangan penumpang suborbital komersial.
Pada 2006, Branson menjual Virgin Mobile, sebuah layanan telepon nirkabel, meskipun tetap menjadi pemegang saham terbesar perusahaan tersebut, yang kemudian berganti nama menjadi Virgin Media, Inc. Pada tahun yang sama, dia membentuk perusahaan hiburan kolaboratif Virgin Comics LLC dan Virgin Animation Private Limited.
Sementara pada Juli 2021 lalu, dia bersama dua pilot dan tiga karyawannya melakukan penerbangan luar angkasa pertama menggunakan pesawat roket Virgin Galactic miliknya, VSS Unity 22. Penerbangan luar angkasa ini lebih dahulu dibandingkan dengan Jeff Bezos dan Elon Musk, yang sama-sama memiliki perusahaan luar angkasa.
Selain dikenal sebagai seorang pengusaha, Branson juga seorang filantropis. Banyak inisiatif amal Branson, salah satunya bantuan 3 miliar dolar AS pada 2006 untuk mendanai penelitian bahan bakar ramah lingkungan.
Berdasarkan data Real Time Billionaires Forbes, pengusaha 72 tahun ini memiliki kekayaan bersih sebesar 3 miliar dolar AS atau setara Rp44 triliun.
Editor: Jujuk Ernawati