Kisah Rita yang Pilih Resign dan Kembangkan Usaha Mainan Edukasi Anak, Kini Miliki Omzet Puluhan Juta

JAKARTA, iNews.id - Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing, termasuk Rita Indriana. Siapa sangka, Rita sapaan akrabnya memutuskan resign dari pekerjaannya dan memilih untuk berjualan mainan.

Ya, Rita memutuskan untuk mengembangkan usaha mainan edukasi anak bernama ABC WOODENTOYS. Usaha ini ia bangun bersama suaminya dari nol pada tahun 2003. Kala itu, ia tidak memiliki pengalaman untuk berdagang sama sekali.

Biaya Operasional Naik, Pengusaha Kapal Minta Menhub Sesuaikan Tarif Penyeberangan

Namun, dukungan dan juga minat yang besar dari masyarakat membuatnya berani untuk mengambil risiko. Pada tahun 2006, Rita pun memutuskan resign sebagai staf keuangan di perusahaan swasta.

Alasan Rita Mengembangkan Mainan Edukasi Anak

Rita memutuskan menjual mainan edukasi anak bukan tanpa alasan. Ternyata, suaminya bekerja sebagai guru keterampilan kriya di Sekolah Luar Biasa (SLB). Di sana, ia melihat bahwa ada peluang dalam menciptakan usaha.

Kisah Inspiratif Athena Hastomo, Lulus S2 UI di Usia 22 Tahun dengan IPK 4,00

Dari situ, Rita bersama sang suami pun memutuskan untuk menciptakan mainan dari kayu yang bisa melatih kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus. Siapa sangka, usaha tersebut mendapatkan respons yang positif dari orang sekitar.

"Saya punya anak-anak dan juga suami saya bekerja di sekolah SLB ngajar keterampilan kriya, dan ingin mengembangkan produk dari kayu jadi pilihlah mainan dan ternyata laku saat dijual," ucap dia saat berbincang dengan iNews.id, Kamis (28/9/2023).

Kisah Inspiratif Yubita, Gadis Difabel Lolos Kuliah Gratis di UGM

Di ABC WOODENTOYS, Rita menjual permainan edukasi anak, seperti puzzle, balok, kereta hingga menara. Menariknya lagi, nama usahanya merupakan singkatan dari Anak Bangsa Cerdas yang sesuai dengan visi dan misinya untuk menciptakan permainan edukatif bagi masyarakat Indonesia.

Tak cuma dari keluarga dan orang sekitar, ABC WOODENTOYS juga mendapatkan dukungan dari Astra melalui YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra). Sebagai UMKM, ABC WOODENTOYS mendapatkan banyak pembinaan dan kesempatan untuk hadir di beberapa pameran sehingga bisa berkembang hingga saat ini.

Usaha yang dijalankan oleh Rita ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada momen jatuh-bangun dalam mengembangkan ABC WOODENTOYS hingga seperti saat ini. Bahkan, ia pernah merelakan seluruh gajinya untuk menutup kekurangan omzet. Hal itu lah yang menjadi titik balik Rita untuk resign dari pekerjaannya.

"Sebelum 2006 itu nggak omzet nggak nutup untuk bayar gaji karyawan, jadi gaji saya semuanya habis untuk itu. Akhirnya 2006 saya resign untuk fokus mengembangkan usaha," ucapnya.

Menurut ibu dari dua anak ini, usahanya pun berkembang seiring dengan fokusnya ia pada ABC WOODENTOYS. Bahkan, saat ini ia memiliki 5 pekerja tetap dan 5 freelance yang mana 4 di antaranya merupakan difabel (1 tunarungu + 3 tunagrahita). Berkat hal itu juga, ia kini juga memiliki 300 produk mainan edukasi untuk dijual.

Tak berhenti sampai di situ, Rita juga terus berinovasi pada usahanya. Terbukti di tahun 2015 semua produknya berhasil mendapatkan sertifikasi dari Standar Nasional Indonesia (SNI).

Lalu, di tahun 2009 produknya juga berhasil ekspor ke Malaysia dan pada 2023 ke Australia berkat pameran serta fasilitas pendampingan yang diberikan. Semua hal itu berhasil ia lakukan karena keberaniannya terjun mendorong UMKM Indonesia.

"Ini semua berkat pembinaan dari YDBA dan juga 2023 ini ada pendampingan dari Kemenparekraf untuk membuat souvenir dari kayu," tuturnya.

Tak lupa Rita berpesan kepada para UMKM di Indonesia agar fokus dalam bekerja, kreatif, jujur dan berguna bagi para sesama.

"Pesan kami untuk pelaku UMKM dalam menjalankan usaha kita fokus, jujur, kerja cerdas, kreatif, inovatif dan kolaborasi. Kita harus berguna bagi sesama," tutup dia.

Editor: Puti Aini Yasmin